Breaking News

Berita Boyolali Terbaru

Unik, Pasangan Pengantin di Boyolali Naik Stoom ke KUA Ngemplak: Curi Perhatian Warga

Pernikahan di Boyolali ini terbilang unik, pasangan pengantin menaiki stoom sampai ke KUA. Aksi ini menyita perhatian warga sekitar.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa/Dok Sudarto
Pasangan pengantin baru, Sudarto (40) warga Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, dan Siska Prawesti (33) warga Ngemplak, Kabupaten Boyolali saat berada di atas stoom di KUA Ngemplak, Rabu (7/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Umumnya, calon pengantin mengendarai mobil bagus saat akan melangsungkan akad nikah atau resepsi pernikahan.

Tapi di KUA Ngemplak ini justru sebaliknya.

Bukannya naik kendaraan mewah, pasangan pengantin ini malah menaiki alat berat berupa stoom saat akan menuju KUA tempat dilaksanakannya pernikahan.

Dia adalah Sudarto (40) warga Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, yang memperistri Siska Prawesti (33) warga Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Kocaknya, perjalanan pasangan Sudarto-Siska ke KUA Ngemplak itupun menarik perhatian warga, dan pengguna jalan.

 Sudarto, menumpangi alat yang biasa digunakan untuk membangun jalan itu sebenarnya bukan kemauannya.

 Stoom yang harus dikendarai sejauh 1,5 kilometer itu merupakan kejutan teman-temannya.

Baca juga: Istri Mark Sungkar, Santi Asokamala Rindu Sosok Suami yang Bugar dan Humoris: Ujian Pernikahan

"Itu kejutan dari teman-teman Perangkat Desa. Mereka datang membawa Stoom, dan saya suruh menaikinya sampai ke KUA," kata salah satu perangkat desa Gedongan, Kecamatan Colomadu saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (7/9/2022).

Stoom itu dipinjam dari warga sekitar, yang memiliki usaha persewaan alat berat.

Sebelum diminta menaikinya, teman-temannya juga telah mendekornya dengan menggunakan bendera merah-putih.

"Awalnya saya kendarai sendiri. Sampai di tengah jalan, lalu saya disopiri," ujarnya.

Kegembiraan pasangan pengantin baru itu pun semakin lengkap tatkala banyak teman-temannya yang hadir.

Bahkan untuk menambah kemeriahan, tema-teman yang memakai busana Jawa itu juga membawa spiker kecil, dan alat dapur.

Pasangan pengantin itu diminta berjoget dan menari bersama.

"Saya minta doanya saja, semoga pernikahan saya sakinah, mawadah, warahmah, dan langgeng," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved