Kuliner Solo
Gendar Pecel Mbok Samini di Boyolali : Gendarnya Lembut di Lidah Tanpa Pengawet, 3 Jam Sudah Ludes
Puli kecer atau gendar pecel meruapakan salah satu makanan tradisional khas Jawa yang banyak dijumpai di berbagai daerah, seperti Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Puli kecer atau gendar pecel salah satu makanan tradisional khas Jawa.
Kuliner yang memadukan antara gendar dan aneka sayuran rebus kemudian disiram dengan sambal kacang itu, gampang dijumpai di Kabupaten Boyolali.
Salah satunya di Warung Mbok Samini di Karanggeneng.
Gendar pecel yang sehat itu, sama sekali tak pakai bahan berbahaya seperti bleng atau boraks.
Sebuah warung kecil di teras yang menyatu dengan rumah.
Agar tetap kenyal, gendar yang ada di warung sederhana di jalan Boyolali menuju obyek Wisata Tlatar ini menggunakan tepung kanji dan beras ketan.
Gendarnya pulen, kenyal dan lembut.
Kelezatan gendar pecel inipun sangat terasa dengan perpaduan sambal kacang.
Rasa gurih, pedas, asin dan manis dari setiap santapan gendar pecel ini saling beradu di lidah.
Tak salah, jika warung yang buka mulai pukul 12.00 WIB, itu langsung diserbu pelanggan yang ingin menikmati sajian makanan tradisional.
Bahkan, tak jarang pembeli sampai mengular.
Ada yang membukus, ada yang makan di tempat.
Apalagi, harganya juga sangat terjangkau yakni Rp 4 ribu porsi jika makan di tempat.
Sementara saat dibawa pulang lebih murah yakni Rp 3 ribu per bungkus.
Sedangkan minumannya bisa mengambil air putih gratis.
Baca juga: Kulineran di Waduk Cengklik Boyolali Sambil Lihat Sunset: Ada Nasi Pecel Wader di Warung Makan Denis
Baca juga: Kuliner Enak di Sukoharjo : Cicipi Pecel Mboto, Nasi Pecel Super Pedas dengan Harga Murah Meriah
Tak salah jika, tak butuh waktu lama untuk menghabiskan 6 kilogram beras yang dibuat gendar ini.
Dalam waktu 3 jam saja, seluruh dagangannya sudah habis tanpa sisa.
"Biasanya sebelum jam tiga (15.00 WIB) sudah habis," ungkap Mbok Samin kepada TribunSolo.com.
Dia ternyata sudah puluhan tahun jualan.
"Awalnya karena seneng sama gendar pecel, lalu saya pengen bikin sendiri dan jualan ini. Ternyata peminatnya banyak," jelas dia.
Dia tak pernah mengubah-ubah resep, terutama gendarnya.
Mbok Samini tak pernah memakai boraks agar gendarnya itu kenyal.
Campuran tepung kanji dan beras ketan membuat gendarnya tetap kenyal dan lembut.
Sayur rebus yang digunakan juga sama yakni bayam, kubis, selada air dan touge.
"Nikmatnya lagi ditambah mie goreng," kata dia. (*)
