Berita Wonogiri Terbaru
Monumen 48 Hargorejo, Saksi Bisu Bukti Kekejaman PKI di Wonogiri : Puluhan Orang Jadi Korban
Jejak PKI ternyata juga sampai ke Wonogiri. Dusun Dawuhan menjadi lokasi dimana terjadi kekejaman hingga hilangnya nyawa puluhan warga oleh PKI
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pergerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) ternyata juga sempat terjadi di Wonogiri.
Pemberontakan itu dibuktikan dengan berdirinya Monumen 48 Hargorejo yang terletak di Dusun Dawuhan, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri.
Di sana, pemberontakan PKI itu terjadi jauh sebelum peristiwa G30S/PKI 30 September 1965.
Puluhan korban menjadi bukti kejamnya PKI pada tahun 1948 lalu.
Baca juga: Sosok Miyono Paman Jokowi yang Meninggal: Saksi Mata Lahirnya Presiden ke-7, Gencar Perangi Hoax PKI
Baca juga: Sebelum Jadi Tempat Wisata Religi, Pesanggrahan Lengenharjo Pernah Jadi Penjara PKI
Sesepuh desa setempat, Sukiman Mulyono (85) menceritakan peristiwa itu bermula saat desanya kedatangan 17 Tentara Angkatan Laut yang dipimpin oleh Kapten Suhada.
Pasukan itu lantas menempati perumahan bekas penjajahan Jepang.
Saat tiba, pasukan itu mengaku tujuannya untuk menjaga keselamatan rakyat, namun faktanya berbeda.
Pasukan itu memberhentikan semua perangkat desa tanpa alasan.
Sejumlah pejabat di Wonogiri dan Sukoharjo turut ditahan juga disana.
"Warga bingung semua karena semua pimpinan ditawan. Rakyat yang tidak setuju diancam akan dibunuh. Bahan makan serta ternak akan diambil tanpa izin," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Sebagian warga berpura-pura bekerja di ladang di luar desa setempat untuk menghindari ancaman itu.
Mereka berangkat pagi-pagi dan baru pulang di malam harinya.
Menurut Sukiman, aktivitas itu berlangsung selama dua bulan.
Baca juga: Cerita Pintu Lemari Rahasia di Solo, Jadi Tempat Sembunyi Pimpinan PKI DN Aidit Setelah G30S
Baca juga: Akhir Kisah Tokoh Sentral PKI DN Aidit : Lari ke Jogja-Solo, Tertangkap, Lalu Dieksekusi di Boyolali