Berita Internasional
Direktur Jenderal WHO Optimistis Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Pada Oktober mendatang, para ahli WHO akan menggelar pertemuan untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Pandemi Covid-19 telah berjalan selama lebih dari dua tahun.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan pandangan optimisnya bahwa pandemi akan segera berakhir.
Dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi Covid-19, kata dia pada Rabu (14/9/2022).
"Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai di sana, tapi ujungnya sudah di depan mata," kata Tedros kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, lapor Reuters.
Baca juga: Remaja Asal Cirebon Kaget Dirinya Dituding Sebagai Hacker Bjorka,Tegas Membantah: Saya Bukan Bjorka
Ini merupakan penilaian paling optimis dari WHO sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020 silam.
Diketahui, tiga bulan setelahnya badan PBB ini mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi.
Virus yang pertama kali muncul di China pada akhir 2019 ini, telah menewaskan hampir 6,5 juta jiwa dan menginfeksi 606 juta orang di seluruh dunia.
Keberadaan virus ini telah mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.
Peluncuran vaksin dan terapi telah membantu membendung kematian dan rawat inap.
Baca juga: Raja Charles III Dianggap Kurang Bisa Menjaga Emosi, Pernah Kesal Gara-gara Tinta Pena
Varian Covid-19 Omicron yang muncul akhir tahun lalu juga menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah.
Kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020, WHO melaporkan.
Dalam kesempatan itu, Tedros kembali mendesak negara-negara untuk tetap menjaga kewaspadaan dan menyamakan pandemi dengan perlombaan maraton.
"Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita," jelasnya.
Negara-negara perlu mencermati kebijakan mereka dan memperkuatnya untuk Covid-19 dan virus di masa depan, kata Tedros.
Dia juga mendesak semua negara untuk memvaksinasi 100 persen penduduk dalam kelompok berisiko tinggi dan terus menguji virus.
Baca juga: Roro Fitria Gugat Cerai Suami, Andre Irawan Ungkap Nomornya Diblokir dan Sudah Sebulan Tak Bertemu