Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Korban Tewas di Tol Pejagan-Pemalang Hendak Balik ke Solo, Ngecek Usaha yang Baru Sebulan Jalan

Singgih Adika disebut hendak balik ke Solo mengecek usaha miliknya sebelum tewas dalam kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Tara Wahyu Nor Vitriani
Sejumlah karangan bunga yang menyampaikan duka cita atas meninggalnya Muhammad Singgih Adika, Senin (19/9/2022). Singgih menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Tol Pejagan (Brebes) - Pemalang, Minggu (18/9/2022). Diketahui, Singgih merupakan putra dari Jamintel Kejaksaan Agung Amir Yanto 

"Teman-teman yang diundang datang waktu opening kemarin," jelasnya. 

Bahkan, seharusnya hari ini Singgih berkumpul dengan teman-temannya di tempat usahanya tersebut.

"Ini Senin hari ini temannya diundang sama dia ngumpul di sana lagi. Untuk sekedar meramaikan karena masih opening," ucapnya. 

Namun, rencana tersebut tinggalah rencana. Singgih yang perjalanan menuju Solo itu meninggal dalam kecelakaan.

Lulus dari UNS Juni Lalu

Satu-satunya korban tewas dalam kecelakaan di ruas tol Pejagan (Brebes)-Pemalang, Jawa Tengah, ternyata merupakan alumni Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.

Korban yang diketahui bernama M Singgih Adika terlibat kecelakaan di Kilometer 253, sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (18/9).

Mirisnya, Singgih baru saja menyelesaikan kuliahnya beberapa bulan silam. Dia lulus pada Juni 2022.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Dosen Prodi Hubungan Internasional (HI) UNS Lukman Fahmi Djarwono.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Pejagan-Pemalang, Asap yang Halangi Pandangan Sopir Jadi Petaka

Baca juga: Persis Solo Berduka, Suporter asal Cawas Klaten Meninggal Dunia Kecelakaan di Yogyakarta

"Iya benar, (Singgih) mahasiswa UNS yang baru saja lulus bulan Juni lalu," kata Lukman, kepada TribunSolo.com, Senin (19/9/2022).

Lukman mendapatkan kabar duka itu pada Minggu (18/9) malam.

Kabar itu tersebar di grup WhatsApp yang masih dalam satu bimbingan, mereka saling mempertanyakan kebenaran berita tersebut.

"Awalnya saya enggak yakin kalau yang terlibat kecelakaan itu almarhum karena enggak ada nama," ucapnya.

"Namun setelah anak-anak mendapat info dari keluarga baru yakin jika itu benar Singgih," lanjut Lukman.

Lukman sendiri merupakan dosen pembimbing tahun pertama masuk hingga korban diwisuda.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved