Berita Solo Terbaru
Cara SMAN 4 Solo Cegah Perundungan ke Sesama Siswa, Latih Toleransi Sejak Dini di Lingkungan Sekolah
SMAN 4 Surakarta berkomitmen agar meminimalisir perundungan di wilayahnya. Mereka mengajarkan siswa untuk saling toleransi sejak dini.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – SMAN 4 Surakarta memberikan para siswanya pengertian agar tidak melakukan perundungan pada sesama siswa sejak dini.
Apalagi siswa hidup di lingkungan dengan banyak perbedaan.
Siswa SMAN 4 Surakarta yang sudah membranding diri dengan Sekolah Ramah Anak mengantisipasi jangan sampai perundungan terjadi.
Salah satunya dengan memberikan pembelajaran terkait Kampanye Anti Perundungan.
“Saat ini kampanye ke siswa masuk dalam kurikulum untuk mengantisipasi perundungan di lingkungan sekolah,” kata Waka Kurikulum SMAN 4 Surakarta, Juarti, Rabu (21/9/2022) siang.
“Kelas ini sudah masuk 2 kali, dan tanggapannya positif,” katanya.
Di pembelajaran tersebut, siswa diajarkan untuk saling bertoleransi satu dengan yang lainnya.
“Apalagi saat ini banyak perundungan yang datangnya dari media sosial,” katanya.
Juarti mengatakan, bahwa media sosial biasanya menjadi ajang bagi banyak orang untuk melakukan ujaran kebencian hingga hoaks.
Baca juga: Siswa SMAN 4 Surakarta Gelar Pemilu dalam Kelas, Gunakan Kotak Suara hingga Surat Suara, Ini Niatnya
Selain itu banyak juga yang menggunakannya untuk sarana membully.
“Apalagi jika ada siswa yang bermusuhan atau kelompok, satu membuly siapa,” katanya.
Juarti memberikan pelajaran secara psikis ke siswa, bagaimana rasanya jika menjadi korban bully dan sebaliknya bagaimana menjadi orang yang melakukan pembulian.
Pembelajaran tersebut akan diakhiri dengan siswa melakukan kampanye mencegah perundungan lewat berbagai media.
“Hasil akhir terserah siswa dan ditentukan oleh mereka, bisa melalui bermacam-macam mulai video klip, poster hingga mungkin saja video tiktok,” katanya.
"Sesuai branding sekolah kita, kita kan sekolah ramah anak, selain itu untuk mengantisipasi minimal terjadinya perundungan antara teman," kata dia.
Dengan cara ini diharapkan bisa meminimalkan gejala perundungan.
Kegiatan ini bertema Bangunlah Jiwa Raganya dan merupakan projek yang dilakukan setelah selesainya projek pemilu. (*)