Berita Klaten Terbaru
Niat Mulia Guru Besar UGM yang Tewas Terseret Ombak : Bikin Poliklinik di Ceper, Sudah Beli Tanah
Guru besar Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Samekto Wibowo telah pergi selama-lamanya.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Guru besar Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Samekto Wibowo telah pergi selama-lamanya.
Samekto tewas usai terseret ombak di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul Sabtu (24/9/2022).
Kini pada Minggu (25/9/2022) jenazah Samekto dibawa pulang ke Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
Ribuan pelayat pun silih berganti untuk mensalatkan jenazah almarhum di masjid yang ada di Kompleks PPI Muharrikun Najah itu.
Besarnya antusias masyarakat dalam memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum bukan tanpa alasan.
Meski sudah menjadi guru besar di UGM, namun almarhum tetap punya kepedulian besar terhadap sosial masyarakat, baik dalam hal pendidikan maupun kesehatan.
Baca juga: Sosok Guru Besar UGM Samekto Wibowo yang Tewas di Pantai Indrayanti : Sabar & Merakyat
Baca juga: Berita Duka : Guru Besar UGM Samekto Wibowo Meninggal Dunia, Akan Dimakamkan di Klaten
Sekretaris Umum Yayasan Jemaah Haji Klaten, Sunarto mengaku beliau merupakan salah satu sosok yang turut andil dalam pendirian RSI Klaten.
Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Jemaah Haji Klaten.
"Beliau bersama keluarga suka menolong. Ketua bergabung dengan yayasan jemaah haji beliau sebagai senior," kata dia.
"Oleh itu kami dari yayasan jemaah haji Klaten sangat kehilangan," tambahnya.
Selain mendirikan PPI Muharrikun Najah ini, ada satu rencana baik yang beliau cita-citakan.
Yakni mendirikan sebuah Poliklinik di desa ini.
Fasilitas kesehatan ini didirikan dalam membantu masyarakat kurang untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Sebisa-bisanya itu memang memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan Allah kepadanya. Baik secara ekonomi, sosial maupun secara profesi," jelasnya.
Tokoh masyarakat sekitar, Hadi Warsito membenarkan rencana pembangunan klinik kesehatan itu.
"Pak Samekto punya cita-cita. Mau bikin rumah sakit. Sudah beli tanah (di sini) sudah mau dibangun," jelas dia.
Kronologi Kejadian Terseret Ombak
Prof Samekto Wibowo meninggal setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal atau Indrayanti di Tepus, Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022) siang.
Korban terseret ombak setelah sebelumnya sempat berfoto-foto di dekat tebing.
Meski sempat diselamatkan oleh tim SAR, Prof Samekto Wibowo dinyatakan meninggal dunia setelah sampai di puskesmas.
Dikutip dari TribunJogja.com, Kapolsek Tepus AKP Jarwanto mengatakan korban terseret ombak saat berfoto-foto di tepi pantai.
Ombak besar yang menghantam membuat tubuh Prof Samekto Wibowo terjatuh ke air.
Belum sempat menepi, datang ombak besar yang membuatnya terseret ke tengah.
Baca juga: Kronologi Guru Besar FK UGM Terseret Ombak di Pantai Gunungkidul, Wafat saat Dilarikan ke Puskesmas
Baca juga: Viral Momen Sedih Warga Desa di Maluku Berpisah dengan Mahasiswa KKN UGM, Ini Kisah di Baliknya
"Tim SAR yang bertugas langsung mencoba menyelamatkan korban. Dan berhasil meraihnya, kemudian langsung dibawa ke puskesmas,"katanya.
Meski sempat dibawa ke puskesmas, lanjut Jarwanto, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Petugas yang memeriksa menyatakan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto, mengatakan korban bersama rombongan datang ke pantai Pulang Sawal yang dikenal dengan Indrayanti pada siang hari.
Rombongan kemudian menikmati keindahan pantai dan berfoto bersama di bawah tebing sebelah kanan pantai Pulang Sawal sekitar pukul 11.00 WIB.
"Petugas SAR Satlinmas sudah mengimbau agar menepi, tetapi tidak dihiraukan," kata Suris seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Tak berselang lama, gelombang besar datang menghantam korban dan sempat terseret ke tengah.
"Petugas SAR langsung memberikan pertolongan dan dibawa menepi," kata Suris.
Kondisi korban saat diselamatkan sudah pingsan dan mulut berbusa.
Korban diduga terlalu banyak minum air saat terseret ombak.
Karena kondisinya mengkhawatirkan, petugas SAR kemudian memutuskan untuk membawa Prof Samekto Wibowo di Puskesmas Tepus.
Namun sebelum sampai di puskesmas, korban meninggal dunia.
"Namun korban semakin melemah, dan korban henti napas dalam perjalanan menuju Puskesmas Tepus. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Wonosari," kata Suris.
Berdasarkan informasi yang diterima TribunSolo.com, jenazah mendiang disemayamkan di Rumah Duka Sapen GK1/621 sejak Sabtu (24/9/2022).
Jenazah kemudian rencananya diberangkatkan ke Balairung UGM Yogyakarta untuk proses penghormatan terakhir.
Setelahnya, jenazah akan diberangkatkan menuju pemakam keluarga di Pondok Muharrikun Najah, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten sekira pukul 10.00 WIB dari Balairung UGM Yogyakarta.
(*)