Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Guru Besar UGM Meninggal

Sosok Guru Besar UGM Samekto Wibowo yang Tewas di Pantai Indrayanti : Sabar & Merakyat

Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P.Far.K, Sp.FK(K), Sp.S(K) meninggal dunia setelah terseret ombak.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
Foto almarhum Guru besar UGM,  Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P.Far.K, Sp.FK(K), Sp.S(K)  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P.Far.K, Sp.FK(K), Sp.S(K) meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).

Sebelum dimakamkan, Jenazah terlebih dulu disalatkan di Pusat Pendidikan Islam (PPI) Muharrikun Najah yang ada di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten.

Sekitar pukul 10.20 WIB, jenazah tiba di kompleks Pondok yang disambut ribuan jemaah baik dari PPI Muharrikun Najah maupun masyarakat untuk mensholatkan jenazah almarhum sebelum dimakamkan.

Pondok tersebut merupakan lembaga pendidikan yang didirikan almarhum bersama keluarga pada 2016 silam.

Wafatnya guru besar UGM itu jelas membuat keluarga besar PPI Muharrikun Najah kehilangan sosok panutan. 

Baca juga: Berita Duka : Guru Besar UGM Samekto Wibowo Meninggal Dunia, Akan Dimakamkan di Klaten

Baca juga: Kronologi Guru Besar FK UGM Terseret Ombak di Pantai Gunungkidul, Wafat saat Dilarikan ke Puskesmas

Jundi Yanuar salah satu pengajar PPI Muharrikun Najah yang merasa sangat kehilangan.

Dia masih ingat betul nasihat yang disampaikan almarhum sebulan yang lalu.

Saat itu, beliau meminta agar para santri untuk semangat dalam menimba ilmu.

"Tidak hanya berhenti di Aliah (MA/setara SMA) melainkan hingga ke perguruan tinggi, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri," kenang Jundi, yang juga menjabat sebagai Kabid dakwah dan sosial PPI muharikun Najah.

Baginya, almarhum merupakan sosok orang yang mengayomi, menyayangi guru dan santri.

Meski menjadi pembina PPI Muharrikun Najah, beliau merupakan sosok yang rendah hati.

Kepada siapapun, beliau selalu berpesan untuk memanfaatkan waktu dengan baik dan selalu menekankan pada dunia pendidikan.

"Belajar dengan giat, sehingga punya pengetahuan yang baik dan ilmu agama yang baik," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan, tokoh masyarakat sekitar PPI Muharrikun Najah, Hadi Warsito.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved