Berita Solo Terbaru
Mirip Haji Endang, Kini Bagong Sang Pembuat Jembatan Sesek di Solo Gembira, Sehari Untung Rp 5 Juta
Kisah Sugiono alias Bagong mirip dengan jalan cerita Haji Endang di Karawang yang viral karena membuat jembatan di atas sungai.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Bahkan tak hanya imbas penutupan Jembatan Mojo, tetapi sebelumnya ada Jembatan Jurug B juga ditutup karena perbaikan.
Maklum, pengendara lebih memilih jembatan sesek karena jika lewat jalur lain, lebih jauh.
Ppantauan TribunSolo.com, antrean kendaraan dari arah Solo meupaun Sukoharjo sama panjangnya bak lautan manusia.
Para Linmas juga sudah bersiaga di dua lokasi tersebut karena antrean mencapai ribuan orang.
Baca juga: Kekhawatiran Pedagang Sekitar Jembatan Mojo Terdampak Penutupan: Prediksi Jualan Sepi 8 Minggu
Baca juga: Emak-emak Boyolali Jangan Kaget Jika Ukuran Tempe Makin Menciut : Kedelai Mahal,Tembus Rp 13 Ribu/Kg
Bahkan, juga ada petugas yang menyeberangkan jika pengendaraan tidak berani melewati jembatan sesek itu.
Untuk antrean kendaraan dari arah Solo sendiri memanjang hingga pintu Ari Demangan baru.
Warga, yakni Budi yang hendak pulang ke rumah di Desa Sapen, Mojolaban mengaku harus bersabar.
Padahal biasanya dirinya mewati Jembatan Mojo.
"Ini baru pertama kali lewat jembatan ini, biasanya lewat jembatan Mojo," katanya.
Dirinya mengaku lebih dari 30 menit menunggu untuk bisa melewati jembatan sesek.
"Biasanya jam 16.30 WIB sudah di rumah, ini masih di jalan," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ima warga Bekonang, Sukoharjo yang bekerja di Kota Solo.
Ima mengaku baru kali ini melintasi jembatan sesek.
Dia pun rela membayar Rp 2 ribu demi bisa lewat.
Ia biasanya melintasi Jembatan Mojo untuk akses perjalanan pulang pergi.