Polisi Tembak Polisi
Rosti Simanjuntak Ibu Brigadir J Akan Hadiri Persidangan, Berharap Para Penegak Hukum Takut Tuhan
Rosti berharap ia diberikan kesehatan dan kekuatan untuk bisa menghadiri sidang tersebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Ibunda dari mendiang Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak mengungkapkan akan menghadiri persidangan tersangka pembunuhan sang putra yang akan digelar dalam waktu dekat.
Rosti berharap ia diberikan kesehatan dan kekuatan untuk bisa menghadiri sidang tersebut.
"Saya akan melihat (persidangan nanti) semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan kekuatan pada saya," ujar Rosti Simanjuntak dikutip dari tayangan Kompas Tv, Jumat (30/9/2022).

Diungkapkan oleh Rosti, sebelum sang putra tewas dibunuh, Brigadir J sempat berpesan agar Ibu dan keluarga selalu membaca Al Kitab.
Baca juga: Kamaruddin Kesal Putri Candrawathi Tak Ditahan karena Alasan Kemanusiaan, yang Lain Bukan Manusia?
"Dia selalu mengingatkan, baca Alkitab. Harus menjadi keluarga yang taat kepada Tuhan," ungkapnya, di Kompas TV pada Program Rosi yang dipandu jurnalis senior Rosiana Silalahi.
Pesan tersebut sering disampaikan Yosua kepada ibunya pada pagi dan malam hari.
Kepribadian Yosua juga disebutnya selama ini sangat baik, selalu patuh dan taat pada orangtua dan atasan.
Rosti sebagai perempuan yang melahirkan dan membesarkannya, dan juga mendidiknya, sangat meyakini anaknya tidak seperti yang dituduhkan sebagai pelaku pelecehan.
Jerit tangisnya minta kasus dibuka seterang-terangnya.
Baca juga: Ayu Dewi Bahagia Rayakan Ultah Sang Anak Bersama Suami di Tengah Isu Pernah Ada Orang Ketiga
Istri Samuel Hutabarat ini juga berharap penegak hukum dapat memberikan sanksi yang seadil-adilnya bagi para tersangka pembunuh anaknya.
Sebagai seorang ibu, Rosti hanya bisa berdoa agar kasus ini terungkap dengan seterang-terangnya.
"Biarlah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Mahkamah Agung yang tinggi yang akan bekerja di pengadilan nanti,"
"Kami seorang ibu, kami hanya memohon kepada Tuhan agar kasus ini terungkap dengan seterang-terangnya."
"Tuhanlah yang bekerja, Tuhanlah yang menopang kami, Tuhanlah yang menguatkan kami, karena itulah pengharapan kami sesuai kepercayaan kami."
"(Kami yakin) tidak ada yang melebihi kuasa Tuhan, apabila Tuhan sudah bekerja, semua akan nyata."