Info Ekonomi dan Bisnis
Dorong Perekonomian hingga Tingkatkan Akses Hunian,REI Expo Digelar Akhir Oktober: Diskon Sampai 60 %
Diskon properti hingga 60 persen ditawarkan oleh REI dalam REI Expo yang digelar 21-30 Oktober di Solo Paragon Mall
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan akses terhadap hunian.
Salah satunya Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya yang akan mengadakan REI Expo 21 Oktober - 30 Oktober di Solo Paragon Mall.
Diskon yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung, sampai 60 persen.
Event ini merupakan bagian dari Solo Great Sale.
Baca juga: Kuota Bantuan Subsidi Perumahan di Solo Raya Nyaris Habis, REI : Permintaan Meningkat Drastis
Baca juga: Jadwal Konser Musik di Solo: Hari Pertama Solo Batik Music Festival Ada DMasiv, Kangen Band & Raisa
Selain meningkatkan akses terhadap hunian, REI juga ingin berkontribusi dalam peningkatan perekonomian di Solo Raya.
"Kita bersama-sama mengentaskan perekonomian pasca-pandemi sehingga mendorong perekonomian secara cepat," kata Maharani, saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (30/9/2022).
Berbagai lembaga perbankan pun dilibatkan dalam event ini.
"Warga bisa menanyakan langsung. Dengan perbankan bisa akad di situ," terangnya.
Selain diskon harga rumah, ada pula program lain mulai dari bebas pajak sampai DP nol rupiah.
Baca juga: Agenda Puan Maharani di Solo Besok : Bluskan Bagi 1.000 Sembako, hingga Kirab Bersama Ibu Negara
Baca juga: Ultah Ke-35, Gibran Didoakan Sukses Pimpin Solo oleh Kader Muhammadiyah dan Diberi Kado Jaket Kokam
"Diskon rumah sampai 40-60 persen. Ada bebas pajak, DP nol," jelasnya.
Ia berharap dengan diadakannya acara ini dapat menumbuhkan perekonomian Solo Raya.
"Selamat tinggal pandemi, selamat datang pertumbuhan ekonomi baru di Solo Raya," tegasnya.
Kuota Bantuan Subsidi Perumahan di Solo Raya Nyaris Habis
Bisnis properti semakin menggeliat pasca pandemi mereda.
Menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya, Maharani, itu ditandani dengan program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Solo Raya hampir terpenuhi.
"Naiknya tinggi sekali karena dilihat kuota FLPP saja yang tersedia di Soloraya sudah meng-cover semua," jelasnya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/9/2022).
Saat pandemi kata dia, tiarap, tetapi kini dengan mulai pulihnya pandemi maka berangsur pulih pula perekonomian, termasuk di sektor properti.
"Alhamdulillah mulai meningkat deras," tuturnya.
Sektor properti sendiri menyumbang sedikitnya 13,6 persen pada pertumbuhan ekonomi.
Maka dengan meningkatnya sektor properti, maka perekonomian dapat dipastikan juga mulai bertumbuh.
"Terutama untuk Solo Raya ini perekonomian harus digenjot," terangnya.
Pihaknya juga berkontribusi ikut mendorong pertumbuhan perekonomian di Soloraya.
Beberapa harga jual perumahan mengalami peningkatan.
Hal ini disebabkan adanya peningkatan Pajak Pertambahan Nilai yang kini menjadi 11 persen sejak 1 April 2022 lalu dari sebelumnta 10 persen.
"Untuk hunian komersial malah lebih naik pasca-pandemi. Untuk rumah harga Rp 200-500 juta justru sedikit naik," tuturnya.
Baca juga: Agenda Puan Maharani di Solo Besok : Bluskan Bagi 1.000 Sembako, hingga Kirab Bersama Ibu Negara
Baca juga: Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 1 Oktober 2022: Turun Rp 2.000 Jadi Rp 943.000 per Gram
Mengeluhkan Perizinan
Selain lancarnya usaha, tetapi kata Maharani ada beberapa pebisnis properti sempat mengeluhkan perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang tersendat.
Hal ini terjadi karena mereka belum mengantongi akses ke sistem milik pemerintah.
Ia pun menawarkan solusi untuk bergabung ke asosiasi agar bisa mendapatkan akses tersebut.
"Yang belum mempunyai PBG berarti belum punya Sistem Registrasi Pengembang (Sireng) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang)," jelasnya.
Akses ke sistem ini bisa didapatkan jika para pengembang bergabung dengan asosiasi yang secara resmi terdaftar.
Baca juga: Pembangunan Ratusan Perumahan Macet Gegara Izin Sulit, BSI Tawarkan Kredit Walau Izin Belum Keluar
Sejauh ini, pebisnis properti yang berada di bawah naungan REI Komisariat Soloraya tidak menemui kendala berarti. "Alhamdulillah Soloraya sudah berjalan lancar semua," terangnya.
Pihaknya menawarkan para pengembang baru untuk bergabung dengan asosiasi semacam REI.
"REI mempersilahkan untuk pengembang baru. Kalau masuk asosiasi akan masuk Sireng," tuturnya.
Meskipun demikian, sejak UU Cipta Kerja diberlakukan, banyak perubahan. Ia pun tidak menafikkan pebisnis properti perlu melakukan penyesuaian.
"Ada kendala sedikit karena peraturan baru ada terus. SDM kita belum semuanya siap. Pemda juga harus bisa mengikuti pemerintah pusat. Kita harus belajar lagi," jelasnya. (*)