Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Gegara Postingan Siswa di Medsos, SMKN 2 Wonogiri Digeruduk Pesilat Persaudaraan Setia Hati Winongo

Ratusan pendekar Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Wonogiri menggeruduk SMKN 2 Wonogiri.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Warga
Ratusan pendekar Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Wonogiri menggeruduk SMKN 2 Wonogiri. Mereka mendatangi sekolah karena tak terima dengan postingan sejumlah siswa. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Hati-hati jika memposting sesuatu di media sosial (medsos).

Kejadian ini benar-benar terjadi di Kabupaten Wonogiri.

Di mana imbas postingan di medsos hingga viral yang di-upload sejumlah siswa SMKN 2 Wonogiri, membuat sekelompok orang geram.

Postingan tersebut disebut menyinggung para pendekar Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Wonogiri.

Ada ratusan pendekar yang menggeduruk SMKN 2 Wonogiri pada Senin (3/10/2022) lalu.

Beruntung tak terjadi gesekan, meski para pendekar sempat meminta pertanggungjawaban dari sejumlah siswa tetapi hanya ditemui pihak guru.

Tak lama, polisi juga mengamankan lokasi untuk mengantisipasi gesekan jika pecah.

Ketua PSHW Wonogiri, Riyanto, menuturkan kedatangan anggotanya lantaran tersinggung dengan ucapan sejumlah siswa di SMKN 2 Wonogiri yang dinilai menjelekkan nama organisasi Winongo. 

Video aksi damai tersebut juga beredar di media sosial dan mendapat perhatian warga.

"Jadi mereka (anggota PSHW) memprotes keras atas tindakan itu dengan cara aksi damai di depan sekolah itu," kata Riyanto, kepada TribunSolo.com, Rabu (5/10/2022).

Menurutnya, aksi provokasi menjelekkan nama organisasi Winongo itu dilakukan di halaman sekolah beberapa hari sebelumnya.

Mulanya aksi damai tersebut akan dihadiri sebanyak 5.000 anggota Winongo.

Namun akhirnya disepakati sekitar 500 orang saja yang hadir, demi menghindari gejolak massa yang lebih tinggi.

"Selama dua hari saya koordinasi dengan Ketua Ranting agar tidak memberangkatkan anggotanya," kata dia. 

Baca juga: Ribuan Desain Menarik Lahir dari Para Anak Muda Wonogiri, Mayoritas Lulusan SMA/SMK Sederajat

Baca juga: Saat BBM Naik, Crazy Rich Wonogiri Beli 2 Mobil Mewah Sekaligus, Ternyata Ini yang Dikerjakan!

"Karena kalau dibiarkan bisa ramai sekali, sebab ada 5.000 orang yang akan berangkat," jelasnya.

Kendati demikian, Riyanto menuturkan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan jalan damai.

"Kita sepakat damai, dari pihak sekolah sudah meminta maaf," aku dia.

"Kami juga menerima dengan lapang dada selama itu ada niat baik dari seseorang, kenapa tidak menyambut dengan baik juga," ujarnya.

Atas peristiwa itu, Riyanto mengimbau agar seluruh pihak selalu berhati-hati dalam berucap.

Dia meminta kejadian ini dijadikan pelajaran, jangan sampai ucapan sampai melukai pihak-pihak lain.

Selain itu, terkhusus untuk warga Winongo, Riyanto mengimbau agar tidak membawa atribut perguruan di instansi lain, misalnya di tempat kerja maupun sekolah.

Baca juga: Batik Ciprat Karya SMKN Jatipuro Karanganyar Terima 300 Lebih Pesanan : Setengahnya Pemkab Wonogiri

Baca juga: Gandeng Regarsport, Disnaker Wonogiri Gelar Roadshow “Digital Entrepreneur”

Terpisah, Kepala SMK Negeri 2 Wonogiri, Suyono mengamini kejadian yang menimpa siswanya.

Kendati demikian, Suyono memastikan bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara damai.

"Sudah tidak ada masalah, untuk siswa kami berikan sanksi edukatif. Dari Winongo juga tidak ingin menghambat masa depan siswa, sehingga sanksi diserahkan ke sekolah," aku dia.

"Ini tentunya menjadi pelajaran bagi anak-anak yang lain," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved