Berita Boyolali Terbaru
Terimbas Jalan Tol Solo-Jogja, Polsek Banyudono Dipindah: Lahan Baru Seluas 1.923 m, Dapat Dua Jalan
Mako Polsek Banyudono yang baru bakal berlokasi di Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono. Nantinya markas itu bakal dibangun diatas tanah seluas 1.923 m
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Polsek Banyudono yang ada di pinggir jalan raya Solo-Semarang bakal di pindah ke jalan Ngangkruk-Pengging.
Lokasinya ada wilayah Desa Ngaru-aru, di kawasan bisnis.
Lahan untuk Mako Polsek ini pun sudah siap.
Sudah ada hitam di atas putih antara pemilik lahan dengan pemerintah.
Baca juga: Serangan Burung Pipit Menggila di Ngemplak Boyolali, Petani Pilih Habiskan Waktu untuk Jaga Sawah
Baca juga: Tak Hanya Rumah dan Kantor Desa, Polsek Banyudono Ikut Tergusur Proyek Tol Solo-Jogja : Harus Pindah
Mako Polsek Banyudono sengaja dipindah karena lahannya masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) jalan tol Solo-Jogja.
Proses pelepasan aset Polri itu sudah dilakukan Senin (10/10/2022).
Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Boyolali Djarot Sucahya mengatakan sudah ada ikatan antara pemilik lahan dengan Pemerintah.
Lahan yang digunakan untuk mengganti Mako Polsek Banyudono ini luasnya 1.923 meter.
Selain mendapat akses jalan raya, lahan tersebut juga akan mendapatkan jalan kampung. Karena lokasinya berada di pojokan pertigaan.
"Yang melakukan pembebasan nanti dari PPK jalan tol," kata Djarot, kepada TribunSolo.com, Rabu (12/10/2022).
Selain mengadakan lahannya, BUJT Tol Solo-Jogja juga yang akan membuat bangunan pengganti, serta sarana prasarana yang dibutuhkan.
Baca juga: Tanggapi Serius Datangnya Musim Hujan, Polres Boyolali Petakan Titik-titik Rawan Bencana Alam
Baca juga: Sungai Serang Meluap Rendam Puluhan Rumah Warga Kemusu Boyolali, Dinding Rumah Warga Jebol
"Iya, ganti kerugian melalui penitipan rekening kementerian atau lembaga, untuk mencari tanah pengganti dan pembangunan mapolsek pengganti yang terkena jalan Tol Jogjakarta-Solo," tambahnya.
Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin menyebut bangunan Mako Polsek Banyudono yang baru nanti memiliki tipe 555.
Tipe bangunan Polsek ini lebih bagus daripada bangunan polsek lama yang saat ini ditempati, yakni tipe 305.
Polsek Banyudono yang baru nantinya dibangun dengan kontruksi 2 lantai.
"Kita menerima saja. Lahannya disiapkan, bangunannya dibangunkan," kata Asep.
Baca juga: Warning Pelatih untuk Pemain Persebi Boyolali yang Diliburkan : Jaga Kebugaran, Masuk Langsung Dites
Baca juga: Jika Nekat Ikut Tarkam, Pemain Persebi Boyolali Akan Kena Hukuman, Pelatih : Bisa Diputus Kontraknya
Hanya saja, pihaknya juga terus melakukan pengawalan dan pendampingan dalam proses pembangunannya nanti.
Sehingga pembangunannya sesuai dengan spesifikasi teknis gedung kepolisian.
"Tetap ada pendampingan dari Polres Boyolali melakukan pendampingan. Untuk memastikan bahwa pembangunan Mako Polsek yang baru nanti tetap sesuai standar markas kepolisian," tambahnya.
Kena Imbas Proyek Jalan Tol Solo-Jogja
Selain menggusur rumah warga, dan kantor desa, pembangunan tol Solo-Jogja juga menggusur kantor Polsek Banyudono, di Kabupaten Boyolali.
Nantinya, Polsek Banyudono tak lagi ada di pinggir jalan utama Solo-Semarang.
Sebab, di sana bakal dijadikan jalan sebagai akses keluar masuk ke tol Solo-Jogja.
Rencananya Polsek Banyudono bakal di dirikan pinggir jalan akses ke Kawasan Wisata Pengging, tepatnya di wilayah Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono.
Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin yang telah diberikan wewenang untuk melepas hak atas tanah, bangunan dan tanaman serta benda lain yang ada di Polsek Banyudono itu.
"Terkait hal ini, Polres Boyolali ini nantinya akan lahan pengganti dan bangunan Mako Polsek yang baru," kata Asep kepada TribunSolo.com, Selasa (11/10/2022).
Polsek Banyudono akan dibangun di wilayah Desa Ngaru-aru.
Nantinya seluruh pengadaan dan pembangunan Polsek akan dibangunkan oleh BUJT Tol Solo-Jogja.
Diharapkan, tahun ini pembangunanya bisa dilaksanakan.
"Mako Polsek yang baru ini nanti luas lahannya 1.923 meter persegi," jelasnya.
Baca juga: Rekomendasi FIFA, Jam Kick-Off Liga Maksimal 5 Sore, Coach Rasiman : Bukan Soal Waktu, Tapi Komitmen
Baca juga: Hujan Telah Tiba, Kini Jalan di Proyek Tol Solo-Jogja Berlumpur, Banyak Pengendara Motor Tergelincir
Luas lahan itu memang lebih sedikit ketimbang lahan Polsek Banyudono yang saat ini.
Asep tak menyebut luas lahan yang lama atau skor nilai dari lahan tersebut .
Hanya saja, bangunan Polsek Banyudono yang baru nanti memiliki tipe 555.
Tipe bangunan polsek ini lebih bagus dengan bangunan polsek lama yang saat ini ditempati, yakni tipe 305.
Dibangun dengan kontruksi 2 lantai. Lebih bagus dan desain kantor polisi terbaru.
"Kita menerima saja. Lahannya disiapkan, bangunannya dibangunkan," jelasnya.
Hanya saja, pihaknya juga terus melakukan pengawalan dan pendampingan dalam proses pembangunannya nanti.
Sehingga pembangunannya sesuai dengan spesifikasi teknis gedung kepolisian.
"Tetap ada pendampingan deri Polres Boyolali. Untuk memastikan bahwa pembangunan polsek yang baru nanti tetap sesuai standar markas kepolisian," tambahnya.
Becek di Kawasan Proyek
Musim hujan di Solo Raya sudah tiba.
Kini, di tengah hujan membuat kawasan proyek pembangunan Tol Solo-Jogja becek.
Itu terlihat di Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.
Setiap hari, warga dihadapkan dengan kondisi jalan yang rusak parah.
Jalan yang semula aspal berubah menjadi kubangan lumpur.
Tak sedikit pengendara yang celaka akibat kondisi jalan yang mletre.
Kerusakan jalan itu terjadi ini terjadi sebelum calon terowongan jalan tol yang ada di Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo.
Kusnadi warga Gombang, Sawit yang setiap hari melintasi jalan tersebut mengaku kesulitan saat melintas jalan tersebut.
Jika panas terik, debu yang ditimbulkan sangat menggangu pernapasan.
Sedangkan setelah hujan, kondisi jalan menjadi licin.
Baca juga: Meski Tak Kerja karena Kompetisi Liga 3 Dihentikan, Para Pemain Persika Karanganyar Tetap Digaji
"Hampir setiap hari ada yang kepleset di situ. Tadi pagi juga ada anak sekolah mau berangkat malah jatuh di situ. Akhirnya pulang lagi karena seragamnya penuh lumpur," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (11/10/2022)
Kondisi jalan rusak parah seperti ini terjadi sejak satu bulan terakhir.
Dia pun berharap agar kondisi jalan yang sudah rusak parah ini segera diperbaiki.
Apalagi saat ini sudah masuk musim hujan.
Sebab, jalan tersebut sangat penting. Karena menjadi jalur alternatif warga jika ingin ke Solo.
"Kalau hujan sangat berbahaya. Kalau tergenang sudah jelas tidak bisa dilalui. Terus warga mau lewat mana?," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Mulyanto warga sekitar.
Dia mengaku sudah capek dengan kondisi jalan di dekat proyek tol ini.
"Kalau bisa segera diperbaiki. Sulit bagi warga untuk melintasi," jelasnya.
Kepala DPU PR Boyolali, Ahmad Gojali mengatakan sudah mendapatkan laporan mengenai kondisi jalan tersebut.
Pihaknya pun langsung menyampaikan ke pihak pelaksana tol.
"Sudah kami sampaikan 2 kali. Tapi belum ditindaklanjuti. Setelah kejadian ini kami desak lagi pelaksana Tol agar segera diupayakan agar tidak licin," jelasnya.
Karena memang, jalan-jalan rusak yang ada di sekitaran tol baru akan diperbaiki setelah proyek tol ini selesai.
"Karena kalau diperbaiki sekarang, nanti masih digunakan sebagai jalur material untuk pembangunan tol," jelas dia.
Truk Tergelincir
Truk kontainer tergelincir di turunan Keboan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Senin (27/12/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, tak ada korban jiwa, tapi kemacetan panjang tak terelakan akibat badan truk melintangi Jalan Solo-Semarang.
Kecelakaan tunggal yang menimpa truk kontainer itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB, saat kondisi hujan lebat.
Saat menuruni turunan tajam ini, tiba-tiba truk kehilangan kendali yang kemudian masuk ke dalam parit.
Kepala truk pun kemudian menghantam sebuah tembing yang ada di sebelah kiri jalan.
Sejurus kemudian, bagian belakang truk yang terus mendesak maju akhirnya menyeret ke depan hingga melintangi lebih dari separoh badan jalan tersebut.
Widodo rekan sopir mengaku truk kontainer tanpa muatan ini diduga mengalami slip saat menuruni turunan ini.
Truk yang berusaha mengerem, namun roda depan truk terpeleset akibat desakan roda belakang.
Baca juga: Susunan Pemain Persis Solo vs Dewa United : Ferdinand Sinaga Diistirahatkan, Heri Susanto Starter
Baca juga: Kisah Fachrudin, Bek Timnas Indonesia dari Ceper Klaten : Lulus SMK Nyaris Pilih Jadi TKI di Jepang
“Truk ini dari Semarang kosong mau ambil muatan di wilayah Sukoharjo. Karena kosong jadi bagian belakang tidak bisa memberi beban saat menuruni turunan ini,” ujarnya.
Adapun evakuasi truk ini memakan waktu cukup lama.
Selama proses evakuasi ini, petugas Satlantas Polres Boyolali melakukan sistem buka tutup jalan, akibat dari 4 lajur jalan hanya bisa dilintasi satu lanjur saja.
Hingga akhirnya truk kontainer berhasil dievakuasi sekira pukul 16.35 WIB.
Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo mengatakan tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Kerugian materiil, saat ini arus lalu lintas Solo-Semarang begitu juga sebaliknya sudah lancar,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati lagi saat berkendara.
“Gunakan perlengkapan berkendara sesuai standar dan taati rambu-rambu lalu lintas serta tertib dalam berkendara,” imbuhnya.
Sumberlawang Sragen
Kecelakaan antara mobil pikap Mitsubishi L300 dengan sepeda motor Honda Scoopy, terjadi di Kabupaten Sragen, Kamis (23/12/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Kecelakaan terjadi di Jalan Kabupaten jurusan Sumberlawang-Kedungombo, tepatnya di Dukuh Tempelrejo, RT 25, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.
Mobil pikap bernomor polisi AD 1854 KK dikemudikan oleh Yudianto (35) warga Randublatung, Kabupaten Blora.
Baca juga: Tunaikan Janji Ziarahi Makam Ibu, Wanita Ini Justru Tewas Kecelakaan saat Perjalanan Pulang Kampung
Baca juga: Kecelakaan Maut di Wonogiri : Ngebut Tak Pakai Helm, AG Tewas di Jalanan Masih Pakai Seragam Sekolah
Sedangkan, sepeda motor Honda Scoopy bernomor polisi K 5288 APF dikendarai oleh Sugito (34) warga Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Kanit Laka Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marvianto mengatakan kecelakaan berawal dari kedua kendaran saling melaju dari arah berlawanan.
"Mobil pikap berjalan dari arah utara menuju selatan, sedangkan sepeda motor Honda Scoopy berjalan dari selatan menuju utara," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/12/2021).
Kecelakaan terjadi di jalan yang menikung, yang mana mobil pikap melaju terlalu kanan.
Baca juga: Sosok Korban Kecelakaan di Mojosongo Solo: Seorang Sales Kosmetik Punya Anak Usia 4 Tahun
"Pengemudi mobil pikap berjalan terlalu ke kanan di jalan yang menikung," jelasnya.
"Karena jarak terlalu dekat, pengemudi mobil pikap tidak dapat menghindar dan menguasai laju kendaraannya, sehingga menabrak sepeda motor Honda Scoopy," tambahnya.
Kondisi sepeda motor ringsek, dan sebagian bodi motor masuk ke bawah mobil pikap.
Sedangkan, mobil pikap mengalami sedikit kerusakan di bagian depannya.
Atas kejadian tersebut, dua orang pengendara Honda Scoopy mengalami patah tulang dan dirawat di RSUD Yakssi Gemolong.
"Pengendara Honda scoopy, W Sugito mengalami tangan dan kaki kanan patah dalam keadaan sadar," paparnya.
"Sedangkan pembocengnya, yakni Maryati, 31 tahun, mengalami patah tulang tertutup di bagian kaki kanan," pungkasnya. (*)