Berita Persis Solo
Rumor Kick-Off Liga 1 November 2022,Persis : Paling Tepat, Jika Tragedi Kanjuruhan Sudah Dievaluasi
Persis Solo menanggapi sinyal Liga 1 musim 2022/2023 kembali kick-off telah mengemuka.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Oleh karenanya, Rasiman berharap adanya studi mendalam terlebih dulu sebelum akhirnya memutuskan waktu kick-off laga.
"Harapan saya, saat membuat statemen harus ada studi mengenai itu," ucap dia.
Presiden Bertemu FIFA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menghubungi Presiden FIFA Gianni Infantino. Dalam pembicaraan itu, mereka membahas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu setelah menghadiri peringatan HUT TNI di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (5/10/2022).
“Hari Senin malam saya telah menghubungi, berbicara langsung dengan presiden FIFA, presiden Gianni Infantino berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dan juga berbicara mengenai FIFA under twenty berbicara banyak,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Kompolnas Bahas Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Diduga Ada Oknum Pemberi Instruksi
Jokowi dan Presiden FIFA kemudian membicarakan gelaran Piala Dunia U20 yang mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 2023 mendatang.
Presiden RI sendiri mengaku pasrah soal adanya ancaman sanksi FIFA kepada Indonesia karena tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 131 orang tersebut.
Ia kini menyerahakan keputusan apapun kepada FIFA.
“Tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA,” katanya.
Baca juga: Pihak Istana Buka Suara Terkait Presiden Jokowi Digugat Soal Ijazah Palsu, Ternyata Ini Penggugatnya
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Presiden FIFA, Gianni Infantino mengeluarkan statemen terkait kericuhan yang terjadi di Kanjuruhan pada Sabtu, (1/10/2022) malam WIB.
Menurut FIFA, insiden di Kanjuruhan sebagai hal yang tragis.
“Dunia sepak bola dibuat terkejut menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino dilansir laman Resmi FIFA pada Minggu, (2/10/2022).
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman,” ujarnya.

Gianni Infantino pun turut menyampaikan belasungkawanya kepada para korban yang berjatuhan serta kepada sepak bola Indonesia yang sedang berduka.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” katanya.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban," tuturnya.
"FIFA bersama mereka yang telah menjadi korban terluka, rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia,” pungkasnya.
Tragedi Kanjuruhan Ancam Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gibran : Merugikan Solo
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan sekitar 127 suporter usai laga Arema VS Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam, terus disorot.
Indonesia terancam mendapatkan hukuman dari FIFA akibat kejadian tersebut.
Salah satu kemungkinan hukuman yang diberikan oleh FIFA yakni dicabutnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Kota Solo menjadi salah satu venue yang bakal digunakan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai, apabila sanksi tersebut diberikan oleh FIFA pastinya akan merugikan Kota Solo.
Baca juga: Teka-teki Nasib PSSI Usai Tragedi Kanjuruhan, FIFA Buka Suara Terkait Banyaknya Korban Tewas
"Iya pasti (merugikan)," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Senin (3/10/2022).
Padahal, Gibran mengungkapkan, segala persiapan sudah dilakukan terkait Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Termasuk mengenai lapangan pendamping yang sudah selesai.
"Persiapan sudah matang dan lain-lainnya," ujarnya.
Meski begitu, orang nomor satu di Kota Solo itu masih menunggu keputusan dari PSSI dan FIFA.
"Kita tunggu aja keputusannya, kita ngikut saja," ucapnya.
Sebagai kepala daerah, Gibran mengimbau suporter untuk tetap tertib saat melihat pertandingan Persis Solo, baik itu yang dilaksanakan di home maupun away.
Baca juga: Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Disorot, Wawali Solo Teguh : Di Protap Nggak Ada, Itu Untuk Demo
"Yang penting tugas saya mengimbau teman-teman yang di Solo ini tetap tenang, tetap tertib di beberapa pertandingan berikutnya. Kita belajar dari kesalahan ini," jelasnya.
Gibran juga mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Saya menyampaikan belasungkawa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," ujarnya.
Sekjen PSSI Sudah Komunikasi dengan FIFA
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menyebut saat ini pihaknya intens berkomunikasi dengan FIFA perihal tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Yunus Nusi pun harap-harap cemas, FIFA tidak menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai dasar untuk memberi hukuman yang tidak menguntungkan bagi pihaknya dan Indonesia.
"Kami (PSSI) terus berkomunikasi dengan FIFA. Kami berharap ini (tragedi Kanjuruhan) tidak menjadi rujukan dan landasan keputusan-keputusan yang tidak baik dan menguntungkan untuk Indonesia dan PSSI," kata Yunus dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022) siang WIB.
Baca juga: Tragedi Arema vs Persebaya, PSSI Sebut Sejumlah Sanksi Bisa Saja Diberikan ke Pihak Singo Edan
"Seperti yang diketahui, ini bukan perkelahian suporter, bukan kerusuhan pertikaian. Ini kejadian korban lebih daripada tertumpuknya massa karena pintu keluar tertutup."
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur terjadi tepat usai pertandingan Liga 1 2022-23 pekan ke-11 antara Arema FC dan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Suporter Arema FC saat itu turun ke lapangan lantaran kecewa dengan kekalahan timnya.
Polisi sempat susah payah menahan massa suporter, menghalau dengan cara menembaki tribun dengan gas air mata.
Baca juga: Buntut Kerusuhan Suporter Usai Laga Arema vs Persebaya, PSSI Hentikan Sementara Kompetisi Liga 1
Hal itu membuat sejumlah suporter panik hingga mencoba keluar dari stadion, tetapi pintu masih terkunci dan polisi terus mengejar.
FIFA sendiri sebelumnya sudah melarang penggunaan gas air mata untuk mengontrol masa ricuh dalam pertandingan.
Sementara itu, berdasarkan data Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, per Minggu (2/10) siang, sudah ada 174 korban meninggal dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Saat ini Timnas Indonesia dan PSSI terancam mendapatkan sanksi berat dari FIFA.
Hal tersebut juga mengancam pencabutan hak tuan rumah Piala Dunia U20 yang bergulir di Indonesia pada Mei 2023 mendatang.
(*)