Cerita Anak
Cerita Anak Si Kancil dan Si Kerbau Dungu, Kepolosan Kerbau Dimanfaatkan Kancil untuk Mencuri Timun
Cerita anak Si Kancil dan Kerbau Dungu mengandung banyak hikmah yang bisa dipetik. Yakni jangan mau membantu mencuri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Berikut ini cerita anak tentang Si Kancil dan Kerbau Dungu.
Cerita anak Si Kancil dan Kerbau Dungu mengandung banyak hikmah yang bisa dipetik.
Suatu hari, Si Kancil sangat lapar dan ingin makan mentimun.
Namun, dirinya tidak berani masuk ke kebun Pak Tani.
Baca juga: Cerita Anak Burung Merak dan Bangau, Kisah Kesombongan Merak yang Hilang Usai Bertemu Bangau
Sebab, Kancil takut tertangkap lagi dan dimasak jadi sate oleh Pak Tani.
Binatang cerdik itu hanya berani mengintip kebun. Air liurnya menetes melihat mentimun yang tengah dipanen oleh pak tani.
Tiba-tiba muncul ide di kepala Kancil agar ia bisa mendapatkan mentimun.
Di sekitar kebun pak tani, banyak hewan ternak yang sedang mencari makan. Kancil pun menghampiri si Sapi yang sedang makan siang.
Baca juga: Cerita Anak tentang Serigala Berbulu Domba, Kisah Penyamaran Domba Agar Tak Dimangsa Serigala
“Hei, Sapi. Kelihatannya enak rumputmu itu,” sapa Kancil ramah.
Sapi mengangkat kepalanya, “Memang enak. Kamu mau nyoba?”
Kancil menggelengkan kepala. “Aku hanya bisa makan mentimun. Tapi mentimunnya ada di kebun Pak Tani,” tolak Kancil, “Eh, Sapi. Kamu mau menemani aku ke kebun Pak Tani?” tanya Kancil penuh harap.
“Tidak mau, ah. Kasian Pak Tani sudah kerja keras menanam mentimunnya.” Si Sapi menolak ajakan Kancil.
Kancil kecewa dengan jawaban Sapi.
Baca juga: Cerita Anak Kelinci dan Kura-kura, Kisah Kesombongan Kelinci yang Menyebabkan Kekalahan
Meski demikian hal itu tidak membuat dia tidak patah semangat. Ia pun menghampiri Si Kambing yang sedang makan daun-daun.
“Aku punya makanan yang lebih enak dari daun-daun itu,” celetuk si Kancil.
Kambing berhenti mengunyah daun, lalu memalingkan wajahnya pada si Kancil. “Apa yang lebih enak dari daun-daun ini?” tanyanya penasaran.
“Mentimun!” seru Kancil, “Kita bisa mengambilnya di kebun Pak Tani. Di sana mentimunnya sudah siap dipanen. Ayo, temani aku mengambilnya!”
Penuh semangat si Kancil bercerita tentang mentimun-mentimun yang ada di kebun Pak Tani.
Baca juga: Cerita Anak Gajah dan Semut Kecil, Kisah Kesombongan Gajah yang Takluk oleh Semut
Kambing menatap dirinya keheranan, lalu meletakkan daun yang dipetiknya di tanah.
“Kamu tahu tidak kalau Pak Tani menanam mentimun untuk biaya hidupnya?” sergah Kambing, “Aku tak mau menemanimu ke kebunnya!”
Si Kancil langsung lemas mendengar jawaban Kambing. Dengan lesu ia berjalan lagi hingga menemukan si Kerbau yang sedang mandi lumpur.
“Hei, Kerbau! Siang hari seperti ini kamu malah mandi bukannya makan,” tegur si Kancil kembali melancarkan rencananya.
“Tadinya mau makan, tapi belum ada makanan yang kutemukan,” jawab si Kerbau sambil keluar dari lumpur.
“Nah! Aku tahu tempat mendapatkan makanan. Mentimun di kebun Pak Tani sangat enak.” Kancil bercerita tentang mentimun yang sudah siap dipanen pada si Kerbau.
“Tapi aku tidak berani mengambil mentimunnya,” timpal Kerbau.
“Jangan khawatir. Kamu tinggal menemani saja. Biar aku yang mengambil mentimunnya untuk kita,” bujuk Kancil.
Baca juga: Cerita Anak Siput Menang Lomba Lari Lawan Si Kancil, Bukti Kecerdikan Bisa Kalahkan Kesombongan
Akhirnya Kerbau mau menemani setelah dibujuk lama oleh si Kancil. Kerbau berjalan perlahan ke kebun pada saat Pak Tani sedang memanen mentimun.
Pak Tani tidak curiga karena Kerbau kadang-kadang memang terlihat di kebunnya. Padahal kali ini ada si Kancil yang ikut masuk ke kebun.
Si Kancil tidak kelihatan karena terhalangi badan Kerbau yang besar. Kancil senang akhirnya bisa mengambil mentimun sebanyak mungkin.
Pak Tani kemudian menemukan beberapa pohon yang tidak ada buahnya ketika sedang berkeliling kebun. Dia lalu teringat pada si Kerbau tadi siang. Tapi Pak Tani masih tidak yakin kalau Kerbau yang mengambil mentimun.
Esok harinya si Kancil dan Kerbau mengulangi perbuatan yang sama. Mereka berjalan beriringan ke kebun mentimun. Sialnya, Pak Tani sedang mengawasi Kerbau kali ini. Pak Tani berteriak-teriak memanggil si Kerbau.
“Celaka! Ada Pak Tani!” seru Kerbau gugup.
Baca juga: Cerita Anak Si Kancil dan Jerapah yang Sombong, Mengandung Hikmah tentang Persahabatan
Kancil mengintip dari balik tubuh Kerbau. “Kamu tidak usah takut, Kerbau. Biar aku yang lari. Kamu di sini saja, dan ini mentimun untukmu.”
Si Kancil langsung lari setelah meletakkan mentimun dekat si Kerbau. Kerbau bingung dengan apa yang terjadi, otaknya tidak bisa berpikir.
“Kena kau pencuri!” seru Pak Tani.
“Aku tidak mencuri mentimunmu, Pak tani,” sanggah Kerbau ketakutan.
“Lalu ini apa?” sergah Pak Tani sambil menunjuk mentimun yang tergeletak dekat kaki Kerbau.
Kerbau mengeluh karena baru paham diakali si Kancil. Tapi ia tidak bisa lari cepat. Pak Tani juga sudah berjaga-jaga dari tadi.
“Sebagai hukumannya, kamu harus membajak sawahku, Kerbau!” seru Pak Tani lagi.
Jadilah si Kerbau membajak sawah Pak Tani sebagai hukuman.
Padahal Kancil yang mengambil mentimun bukan dirinya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Gramedia.com dengan judul : 7 Dongeng Si Kancil Terbaik Sepanjang Masa Penuh Nasihat