Berita Sragen Terbaru
Hari Terakhir Pameran Batik di Alun-alun Sragen, Bupati Yuni Bakal Berjalan di Catwalk Bareng Model
Momen unik bakal tersaji dalam pameran batik hari terakhir di Alun-alun Sragen. Bupati Yuni bakal turut serta dalam fashion show
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Menurut Yuni, keluarga Presiden Joko Widodo tidak jadi membeli batik-batik di gerai Windasari.
"Tidak beli batik untuk mantu, beliau sudah pesan sendiri, yang untuk kepentingan keluarga sudah beli, disini membelikan batik untuk bapak," terangnya.
Senada dengan Yuni, pemilik batik Windasari, Wiwin Muji Lestari mengatakan Iriana juga tidak membeli batiknya untuk pernikahan sang putra bungsu.
"Ibu sudah pesan, tidak disini (Batik Windasari), ada perajin yang lain," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (22/9/2022).
"Enggak mungkin semua disini, sedangkan istana sudah dari sini, masa disini ya maruk namanya, ibu Iriana juga bagi-bagi," tambahnya.
Wiwin tidak mau menyebutkan produk batik dari perajin mana yang akan digunakan keluarga Presiden Joko Widodo untuk mantu tersebut. (*)
Langganan Suvenir di Acara Istana Negara
Produk batik buatan warga Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ternyata dipesan istana negara untuk dijadikan suvenir dalam berbagai acara yang digelar.
Ya, produk batik tersebut bernama Batik Windasari, yang berlokasi di Desa Kliwonan.
Perjalanan panjang dan jatuh bangun dialami Batik Windasari, hingga pada akhirnya kini jadi langganan istana untuk menyuguhkan suvenir kepada tamu-tamu yang datang.
Pemilik Batik Windasari, Aswanda (44) menceritakan awal mula usaha batiknya mulai dirintis.
Baca juga: Iriana Dijadwalkan Mampir ke Sentra Batik di Masaran, Beli Batik Buat Pernikahan Kaesang-Erina?
Ia mengatakan usahanya dimulai sejak tahun 2000.
Setelah Aswanda lulus kuliah dan menikah, kemudian dirinya merintis usaha bersama dengan sang istri.
"Awalnya dulu masih ambil dari orang (reseller), jualan keliling, kemudian semakin berkembang, pada tahun 2001 sampai 2002 mulai produksi sendiri," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (21/9/2022).
Yang namanya usaha, pasti ada proses naik turunnya atau jatuh bangun.
Dan benar, tiga tahun setelah produksi sendiri tak lantas usahanya berjalan mulus, pada tahun 2004 usahanya sempat mengalami penurunan.
Kemudian mencoba bangkit, dan kemudian usahanya terpuruk lagi pada tahun 2007.
Baca juga: Agenda Ibu Negara Iriana Jokowi di Sragen : Berikan Sembako untuk Ibu Hamil hingga Kunjungi TK
Setelah itu, usahanya mulai berjalan dengan baik, dan bisa mempekerjakan sebanyak 50 karyawan dengan memberdayakan warga desanya.
Usahanya kembali terpuruk kala pandemi covid-19.
Dia terpaksa mengurangi karyawan dan hanya tersisa 10 orang saja kini. Sekarang Aswanda mencoba kembali bangkit.
Produk batiknya ada beragam, mulai dari printing, tulis, cap dan kombinasi tulis.
"Pemasaran tidak hanya di Sragen saja, di kota-kota besar, ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta," terangnya.
"Belum go internasional, baru pasar lokal saja," tambahnya.
Batik Windasari mempertahankan pakem khas Jawa dengan warna cokelat alamnya.
"Ciri khasnya warga alamnya, pakai warna asli, warna cokelat, sama motifnya pakem khas Jawa," kata Aswanda.
Baca juga: Iriana Jokowi Akan Kunjungi Masaran Sragen : Ditemani Istri Maruf Amin, Persiapan Sudah Dilakukan
"Motifnya Sidomukti, tumurun, dan trumtum, memang sengaja mempertahankan pakem lama sampai sekarang," imbuhnya.
Karena itulah, Batik Windasari dipilih istana negara untuk dijadikan suvenir yang sudah dilakukan sejak sebelum pandemi covid-19.
Menurut Aswanda, dalam sekali pesan, pihak istana biasanya order hingga ribuan buah.
"Alhamdulillah langganan istana negara, untuk suvenir acara istana, dimulainya sebelum pandemi," terangnya.
"Ordernya tergantung kegiatan, paling 5.000, nanti tambah lagi 1.000, 2.000, nggak mesti tergantung kegiatannya, biasanya pesan yang jenis kombinasi tulis," kata Aswanda.
Satu helai kain batiknya dibanderol mulai Rp 90.000, untuk jenis kombinasi dibanderol sekitar Rp 200.000, dan batik tulis sekitar Rp 1,5 juta-Rp 3 juta.
Cari Batik Buat Pernikahan Kaesang-Erina?
Kabar pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep semakin santer terdengar.
Putra ketiga orang nomor satu di Indonesia itu dikabarkan akan melangsungkan pernikahan pada Desember 2022 mendatang.
Kaesang akan menikahi sang kekasih, Erina Gudono asal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejalan dengan kabar tersebut, sang ibu, Iriana Joko Widodo dijadwalkan akan mampir ke sentra batik dalam kunjungannya ke Kabupaten Sragen, Kamis (22/9/2022) esok.
Iriana yang akan didampingi Wury Estu Handayani bakal mampir ke perajin batik Windasari, di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Batik Windasari sendiri merupakan salah satu perajin batik cukup terkenal dimana produknya jadi suvenir saat ada acara di Istana Negara.
Baca juga: Agenda Ibu Negara Iriana Jokowi di Sragen : Berikan Sembako untuk Ibu Hamil hingga Kunjungi TK
Lantas, apakah kunjungan Iriana kali ini bagian dari persiapan pernikahan sang putra bungsu?
Pemilik Batik Windasari, Aswanda mengaku belum mengetahui perihal rencana tersebut.
"Belum tahu," katanya saat ditanya apakah Iriana juga akan membeli batik untuk pernikahan Kaesang-Erina saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (21/9/2022).
"(Ada pesanan dari Bu Iriana?) Ya belum tahu, saya tidak berani bilang, belum ada komunikasi," tambahnya.
Meski begitu, dalam kunjungan ke butiknya juga sudah disiapkan perajin batik terbaik di Kabupaten Sragen.
"(Sudah disediakan Pak?) kalau disini ada stan perajin batik, saya undang semua, nanti ada 20 stan, perajin batik dari Kliwonan, Pilang, dan Kecamatan Plupuh," terangnya.
Nantinya, selain melihat produk UMKM, khususnya batik di Kabupaten Sragen, Iriana juga akan melihat proses membatik tulis.
"Ibu Iriana kesini lihat pembatik, nanti ada proses membantik," pungkasnya.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, persiapan juga sudah mulai nampak terlihat di butik batik Windasari.
Termasuk petugas pengamanan yang sudah bersiaga demi kelancaran kunjungan Ibu Negara esok hari. (*)