Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tragedi Itaewon

Kesaksian WNI Terhimpit di Kerumunan Tragedi Itaewon: Kaki Sampai Tidak Menginjak Lantai Jalanan

Pada waktu tersebut Patricia masih berada di tengah kerumunan hingga tidak bisa menginjak tanah.

ist
Rekaman asli dari WNI bernama Patricia yang memperlihatkan kerumunan di Itaewon. 

TRIBUNSOLO.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Patricia Febriola mengungkap kejadian saat tragedi pesta Halloween yang digelar di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022).

Patricia Febriola mengaku peristiwa tersebut mulai terjadi sekira pukul 22.00 waktu setempat.

Baca juga: Kisah Dokter Adrian Setiaji WNI yang Selamat dari Tragedi Itaewon: Lautan Manusia Berdesakan

Pada waktu tersebut Patricia masih berada di tengah kerumunan hingga tidak bisa menginjak tanah.

“Jam 22.00-an itu, kita tuh benar-benar sudah tidak bisa jalan, berdesakan. Bahkan aku tuh udah kegencet temen depan dan belakangku sampai aku tuh udah tidak menginjak lantai jalanan,” ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (30/10/2022).

“Aku tuh benar-benar di tengah-tengah kerumunan itu. Untungnya ada orang yang ngebantu ngasih ruang gitu, jadi kita sempat melipir sebentar ke Holy’s Coffee,” imbuhnya.

Patricia juga menceritakan bagaimana suasana di kawasan Itaewon yang penuh lautan manusia.

Dalam lautan manusia tersebut, Patricia mengaku mendengar pengunjung lain mulai berteriak-teriak karena berdesak-desakan.

Alhasil, pada saat yang bersamaan, Patricia juga mendengar ambulans hingga mobil polisi berdatangan untuk menyelamatkan pengunjung yang tergencet.

“Ambulans, mobil polisi, tiba-tiba tentara dan pemadam kebakaran juga datang,” tuturnya.

Sesampainya petugas ke lokasi, Patricia mengatakan petugas kepolisian pun langsung meminta pengunjung untuk membubarkan diri agar memudahkan untuk melakukan evakuasi.

“Sekitar jam 10-10.30 (malam)-an gitu udah mulai dibubarkan oleh polisi dan jalur subway pun sudah ditutup. Jadi kita yang ada di situ cuma bisa lewatin stasiun subway untuk jalan ke jalan seberangnya.”

“Dan bus sudah tidak boleh lewat karena satu jalanan utama Itaewon itu udah full sama mobil polisi, ambulans, dan tentara,” jelas perempuan asal Tangerang tersebut.

Baca juga: Penuh Sesak, Inikah Penyebab Banyak Orang Lewati Gang Sempit di Itaewon saat Perayaan Halloween?

Sementara saat akan membubarkan diri, Patricia mengatakan pengunjung perlu berjalan beberapa ratus meter agar dapat pulang.

Namun, katanya, proses pembubaran massa itu sempat terganggu karena banyak pengunjung yang merekam kejadian tragis tersebut di tengah rute pejalan kaki.

“Di situ orang-orang juga sudah inisiatif buat pulang. Tapi emang masalahnya banyak orang yang merekam (kejadian) jadi perjalanan pulangnya tidak efektif,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved