Berita Karanganyar Terbaru
Disarpus Karanganyar Siapkan Pojok Baca Bagi Tuna Netra, Ada Ribuan Buku & Al Quran Braile
Sebanyak 1.000 eksemplar buku hingga kitab suci braile tersedia bagi para penyandang tuna netra
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Angin segar datang bagi penyandang tuna netra di Kabupaten Karanganyar.
Pasalnya, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Karanganyar membuka pojok baca braile di acara Festival Literasi Kabupaten Karanganyar.
Sekretaris Disarpus, Ardiansyah mengatakan sebanyak 1.000 eksemplar buku hingga kitab suci braile tersedia bagi para penyandang tuna netra.
Baca juga: Pendataan Sensus di Karanganyar Baru Capai 54 Persen, BPS Akui Kesulitan Mendata di Kecamatan Ini
Dia mengatakan, pojok baca tersebut tersebut diluncurkan Senin (31/10/2022) hingga sepekan mendatang di Kantor Disarpus.
Hal itu bersamaan dengan pembukaan Festival Literasi Karanganyar 2022.
"Di sini ada kitab suci Al Quran dan buku fiksi serta ilmiah braile," ucap Ardiansyah kepada TribunSolo.com, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Respon Parpol di Karanganyar Pasca Golkar Usung Ilyas Akbar Jadi Calon Bupati Karanganyar di 2024
Ardiansyah mengatakan di Pojok Braille tersebut juga disediakan dua unit komputer yang sudah dipasang aplikasi khusus bagi penyandang disabilitas tuna netra.
Selain Pojok Braille, Disarpus juga menambah pelayanan baru berupa ruang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Stan pameran dilengkapi produk unggulan instansi dan sekolah.
Ditambah lagi, di sana dibuka nonton bareng film Indonesia tepatnya di ruang audio visual kantor Disarpus selama sepekan.
"Ada satu ruangan yang berisi 12 unit komputer yang terhubung dengan internet yang dapat diakses oleh masyarakat umum," ungkap Ardiansyah.
Baca juga: Sekda Karanganyar Masuki Masa Pensiun Februari 2023, Bupati Juliyatmono Segera Buat Panitia Seleksi
Dia mengatakan berbagai stan dikemas menarik guna menarik minat pengunjung.
Sistem digital mulai diterapkan untuk memudahkan pengunjung mengakses koleksi baca di kantornya.
Selain melayani pengunjung di kantor perpustakaan, Disarpus menjangkau layanan sampai ke pelosok desa menggunakan dua unit mobil perpustakaan keliling non koleksi buku braile.
"Keanggotaan dan kunjungan hingga koleksi dimudahkan sistem digital, di perpustakaan daerah juga bisa menikmati wi-fi gratis, tiap hari jumlah kunjungan 100-150 orang," ujar Ardiansyah.
(*)