Info Sukoharjo
Penutupan Gelar Buku dan Budaya, Bupati-Wabup dan Pejabat Sukoharjo Main Kethoprak Kolosal
Kethoprak kolosal dengan lakon 'Sedhah Mirah' dipentaskan oleh jajaran Pemkab Sukoharjo di Alun-Alun Satya Negara, Minggu (6/11)
Penulis: Advertorial Tribun Solo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Gelar Buku dan Budaya di Alun-Alun Satya Negara resmi ditutup pada Minggu (6/11/2022) malam.
Dalam penutupan tersebut, Bupati Etik Suryani, Wakil Bupati Agus Santosa, Sekda Widodo dan sejumlah pejabat Pemkab ikut pentas kethoprak kolosal dengan lakon 'Sedhah Mirah'.
Dalam pentas kethoprak kolosal tersebut, Bupati memerankan BRAA Sedhah Mirah, Wakil Bupati sebagai Pujangga Praja dan Sekda sebagai Pakubuwono IV, Asisten II Sekda sebagai Pakubuwono III, dan lainnya.
Selain itu, para kepala dinas/badan hingga camat juga ikut bermain dalam kethoprak kolosal tersebut.
Baca juga: Masuki Musim Penghujan, Sukoharjo Gelar Apel Siaga Bencana, Ini Pesan Bupati Etik ke Warga
Terkait kegiatan tersebut, Bupati menyampaikan apresiasinya.
Menurutnya, seni dan masyarakat senantiasa berinteraksi dalam jalinan kesatuan hidup manusia sepanjang sejarah.
Keduanya sama-sama berkembang dan keduanya tidak dapat dipisahkan.
Dalam kenyataan hidup manusia tidak seorangpun yang dalam hidup dan perkembangannya tidak membutuhkan seni.
“Dapat dikatakan bahwa kehadiran seni di tengah kehidupan manusia mempunyai peranan penting dan arti yang sangat penting terutama fungsi seni sebagai hiburan,” ujar Bupati.
Baca juga: Bupati Sukoharjo Etik Suryani Serahkan Bantuan Rehab RTLH di Tiga Kecamatan dari Baznas
Menurutnya, kethoprak merupakan salah satu bagian dari seni budaya pertunjukan tradisional yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa.
Kesenian ini telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Redupnya seni pertunjukkan rakyat kethoprak tidak menjadikan surutnya dalam menjaga, menghidupkan, dan melestarikan kethoprak, tetapi justru menjadi cambuk ajang kreativitas dengan bentuk revitalisasi.
Festival atau gelar budaya kethoprak merupakan salah satu tolok ukur perkembangan dan pelestarian seni kethoprak, seperti yang akan dilaksanakan malam ini.
Baca juga: Ikut Senam Massal Germas di Polokarto, Bupati Etik : Hidup Sehat Merupakan Wujud Revolusi Mental
“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan Gelar Budaya Kethoprak ini," kata Bupati.
"Harapan saya, dengan kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat cinta tanah air, semangat nasionalisme dan turut serta menjaga, menghidupkan dan melestarikan kesenian kethoprak kepada generasi di masa yang akan datang,” tambahnya.
(*)