Cerita Anak
Cerita Anak Burung Camar dan Burung Hantu, Mengandung Makna Persahabatan
Pada suatu hari, di sebuah pulau terpencil, tinggalah sepasang sahabat antara Burung Camar dan Burung Hantu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Berikut cerita anak tentang Burung Camar dan Burung Hantu.
Pada suatu hari, di sebuah pulau terpencil, tinggallah sepasang sahabat antara Burung Camar dan Burung Hantu.
Mereka berdua memiliki hobi yang sama, yaitu mengumpulkan benda-benda mahal, lalu menjualnya pada burung-burung lain.
Baca juga: Cerita Anak Nenek Sihir dan Tukang Roti, Kisah Kerugian Penjual Roti karena Nenek Sihir
Guli camar dan Oli burung hantu membuat rencana.
Mereka ingin menjadi pedagang besar di negeri seberang.
"Oli, bagaimana jika kita jual emas di negeri seberang. Kita akan cepat kaya," tutur Guli.
Oli setuju dengan ide itu, hanya saja dia bingung dengan modalnya.
Sebab, Oli tidak punya banyak uang seperti Guli.
Baca juga: Cerita Anak Naga Pemalas, Akhirnya Jadi Rajin Setelah Kena Batunya
Sedangkan Guli memiliki banyak perhiasan.
"Tapi aku butuh modal besar. Aku tak punya banyak perhiasan sepertimu Guli,"tutur Oli.
"Kau bisa meminjam ke Tuan Elang,"ide Guli.
Akhirnya, Oli pun meminjam uang dan perhiasan ke Burung Elang.
"Tuan Elang, boleh kah aku meminjam uangmu? Aku ingin berjualan emas di negeri seberang seperti Guli. Aku akan mengembalikan semuanya bulan depan," tutur Oli.
Baca juga: Cerita Anak Legenda Dua Kanguru, Kisah Persahabatan Dua Kanguru Beradu Lompatan Paling Tinggi
Elang mengizinkannya namun dengan satu syarat.
"Jika kau berkhianat, aku tak segan-segan bertarung dengan kalian berdua," ucap Burung Elang tegas.
Guli lantas berkemas membungkus permata-permata itu untuk dibawa ke negeri seberang.
Sementara Oli membawa uang pinjaman Tuan Burung Elang.
Guli Burung Camar dan Oli Burung Hantu lalu naik ke kapal besar.
Kapal itu berlayar ke negeri seberang mengarungi lautan luas.
Baca juga: Cerita Anak Bunga Biru dari Kastil Es, Cocok Jadi Pengantar Tidur hingga Media Pembelajaran
Sayangnya, di tengah laut, datanglah badai besar mengantam kapal itu.
Kapal mereka pun tenggelam.
Beruntung Guli Burung Camar dan Oli Burung Hantu berhasil selamat, walau uang pinjaman Oli dan permata-permata Guli ikut tenggelam bersama kapal.
"Oh tidak uang Tuan Elang! Bagaimana ini?" tangis Oli.
Guli camar dan Oli burung hantu terpaksa terbang ke pulau terdekat.
Sejak saat itu, Oli burung hantu takut keluar di siang hari.
Dirinya takut, Tuan Elang akan mencarinya.
Sementara Guli si Burung Camar selalu berada di sekitar laut.
Ia berharap ombak-ombak laut akan mengembalikan batu-batu permata miliknya yang tenggelam. (Tribun Jateng)