Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Ketakutan Kasusnya Dibawa ke Polisi, Guru yang Rundung Siswi di Sragen : Mohon Dimaklumi & Dimaafkan

Guru yang merundung siswinya di Sragen mengaku selama 26 tahun mengajar dirinya baru kali ini mengalami kejadian seperti itu. Diapun memohon dimaafkan

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Suwarno, seorang guru matematika di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen yang dianggap merundung siswinya yang tidak memakai jilbab, saat ditemui TribunSolo.com di sekolah, Kamis (10/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Suwarno (54) menyampaikan permintaan maaf kepada Z (15) dan keluarganya atas kasus perundungan yang jadi buah bibir warga Sragen beberapa hari terakhir.

Suwarno mengakui kesalahannya, yang mana awalnya ia tidak menyangka jika perbuatannya membuat orang lain tidak nyaman.

"Sudah, hari itu langsung menemui kedua orangtuanya di rumahnya, sudah minta maaf karena menyadari saya guru biasa, suatu saat lalai itu wajar," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Kondisi Siswi di Sragen yang Dirundung Guru Gegara Tak Pakai Jilbab : Tidak Berani Berangkat Sekolah

Baca juga: Gegara Tak Pakai Jilbab, Siswi Kelas X di Sumberlawang Sragen Dirundung Guru Matematika

"Dan setelah itu saya renungkan, saya tidak mengulangi lagi, ternyata dampaknya tidak baik kepada anak-anak," tambahnya.

Dalam hal ini, Suwarno menyadari benar, jika tidak ada aturan wajib memakai jilbab di SMAN 1 Sumberlawang, baik tertulis maupun tak tertulis.

Memakai jilbab sesuai dengan kesukarelaan dan kesadaran masing-masing siswa.

Ia meminta agar kasus ini tak sampai dilimpahkan ke pihak kepolisian.

Lantaran selama 26 tahun ia mengajar baru kali ini mendapat masukan dari berbagai pihak.

Baca juga: Kecewa, Orang Tua Siswi di Sragen yang Dirundung Guru Gegara Tak Berjilbab Ingin Polisi Ikut Campur

"Saya minta jangan, saya 26 tahun mengajar baru kali ini kejadian, jadi mohon dimaklumi dan dimaafkan, saya juga punya anak dan istri," pintanya.

Ia pun meminta agar kasus kali ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Dan ia meminta waktu kepada orang tua dan pihak terkait untuk memperbaiki dirinya sendiri.

"Dan kalau bisa kita tempuh jalur damai dan kekeluargaan karena semua melihat kedepannya, ada untung dan rugi, karena tidak baik menyengsarakan saudara sendiri," ujarnya.

"Semuanya harap maklum, berilah saya waktu untuk memperbaiki diri, berilah saya waktu untuk menghentikan perbuatan saya yang tidak baik," katanya.

Baca juga: Penjelasan Guru di Sragen yang Rundung Siswinya Gegara Tak Berjilbab, Sebut Hanya Mengingatkan

Baca juga: Pasca Dirundung Guru, Siswi di Sragen Juga Dirundung Kakak Kelas : Sempat Minta Pulang dari Sekolah

Kejadian ini, Suwarno hanya mengingatkan kepada seluruh siswa dan siswinya untuk menjalankan syariat agama Islam.

"Saya sampaikan secara umum di kelas, supaya anak yang lain tahu, perintah memakai jilbab itu bukan karena berpakaian karena mode atau gaya-gayaan saja," ujarnya.

"Tapi, jilbab adalah perintah Allah yang tertuang dalam Al-quran surat Al Azhab ayat 59, itu perintah Allah bukan perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan keseganan sendiri dengan ikhlas, tidak dipaksa," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved