Berita Persis Solo
Riset ke JDT, Perwakilan Persis Bicara Butuh Training Ground & Kemungkinan Akuisisi Lapangan di Solo
Persis Solo berkesempatan untuk melakukan riset di training center milik klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT)
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"JDT memiliki banyak pemain yang sudah bermain sejak klub ini ada dan meraih banyak gelar."
"Inilah alasannya kenapa semua itu bisa terjadi, karena mentalitas pemain dan juga peran TMJ selaku pemimpin yang membangun mentalitas semua orang yang bekerja di sini," tambahnya.
Adapun manajemen Persis Solo belajar banyak hal dalam studi banding ke training center JDT.
Diantaranya, perihal pembangunan infrastruktur penunjang tim dan sistem pengelolaan akademi untuk menumbuhkan potensi pemain muda.
Tak sampai di situ, studi banding ke Stadion Sultan Ibrahim juga memberi inspirasi bagi manajemen Persis Solo.
Baca juga: Performa Abduh Lestaluhu di Persis Solo, Tak Tergantikan 11 Laga, Bakal Balik ke Timnas Indonesia
Termasuk, membangun infrastruktur yang nyaman dan ramah bagi suporter, pemerataan kapasitas penonton demi kenyamanan, memaksimalkan modernisasi di dalam stadion serta meningkatkan fasilitas penunjang.
Asisten Pelatih Persis Solo, Rasiman memberikan tanggapannya terhadap riset yang dilakukan.
Menurutnya, ini menjadi hal yang sangat baik dan positif bagi klub demi pengembangan berkelanjutan ke depannya.
“Kita sudah mengunjungi JDTFC training ground dan stadionnya. Saya rasa ini hal yang sangat baik dan banyak aspek positif yang kita terima," ujar dia.
"Ke depannya kita bisa belajar bagaimana menjadi first class club. Kita dapat melihat semuanya di sini sangatlah rapi dan lengkap," imbuhnya.
Namun, ia berujar bahwa hal tersebut harus menjadi lecutan bagi Persis, tapi tidak perlu membuat tim berkecil hati dengan yang dimiliki saat ini.
“Dalam beberapa aspek sebenarnya kita tidak begitu kalah dengan JDT," ucap Rasiman.
"Misalnya, JDT mengirimkan pemain setelah operasi menuju Barcelona, sedangkan kita bisa melakukannya secara mandiri dengan fasilitas yang kita punya."
Baca juga: Athallah Araihan, Penyerang Potensial Persis Solo U-20, Kecepatannya Bikin Kewalahan Bek Barcelona
"Lalu di akademi rasanya saya kita berada di level yang sama, karena Persis juga tetap memproduksi pemain melalui sistem akademi untuk diteruskan ke senior."
"Lalu untuk women’s football JDT juga memilikinya, tapi kita jauh lebih advance karena kita jadi tim pertama yang secara profesional untuk women di Indonesia," imbuhnya.
