Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Tiga Jam Sheikh Zayed di Solo: Usai Resmikan Masjid Rp300 Miliar, Mampir Sarapan di Rumah Jokowi
Presiden UEA Mohamed bin Zayed al Nahyan hanya 3 jam saja berada di Kota Solo saat meresmikan Masjid yang dibangunnya dengan biaya Rp 300 miliar.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Presiden UEA Mohamed bin Zayed al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, di kelurahan Gilingan, Kota Solo, Senin (14/11/2022).
Masjid yang menelan biaya Rp 300 miliar itu memang sumbangannya untuk Indonesia, sebagai tanda persahabatannya dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: Potret Megahnya Masjid Syeikh Zayed Solo : Citarasa Abu Dhabi, Marmer Didatangkan Khusus dari Italia
Nah, Sheikh Zayed ternyata hanya sekitar 3 jam saja menjejakkan kaki di kota Bengawan.
Pesawat yang membawa presiden UEA itu mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 06.25 WIB.
Kedatangan Zayed disambut Presiden Jokowi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, serta 3 menteri, antara lain Prabowo, Yaqut Choli Qoumas, serta Erick Thohir.
Setelah melewati karpet merah, Sheikh Zayed didampingi Jokowi langsung masuk ke dalam mobil Mereceds Benz s600 yang membawanya ke luar dari Bandara.
Iring-iringan rombongan pergi meninggalkan bandara pada pukul 06.33 WIB yang langsung menuju ke masjid megah yang baru dibangun di Gilingan.
Selapas acara seremonial peresmian masjid, Sheikh Zayed dijamu oleh presiden di kediaman pribadinya.
Selepas itu, Zayed sudah meninggalkan Kota Solo menuju Bandara Adi Sumarmo untuk lepas landas.
Pukul 09.23 WIB, Sang Presiden Uni Emirat Arab itu sudah tiba di Bandara Adi Sumarmo.
Praktis, Zayed hanya 3 jam saja berada di Kota Solo.
Informasinya Zayed langsung menuju Bali untuk mengikuti G20.
Presiden Jokowi tak mengantar Zayed hingga ke tangga naik pesawat.
Hanya mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang masuk ke landasan pesawat.
Pasalnya, Presiden Jokowi juga langsung meninggalkan Solo melalui landasan pacu yang ada di sisi selatan atau terminal lama bandara.
Tak lama kemudian, pesawat yang berukuran lebih besar ketimbang pesawat lainnya yang membawa Syaikh MBZ juga lepas landas meninggal bumi Boyolali. (*)
