Fakta Menarik Tentang Solo

Sejarah Pasar Klithikan Notoharjo Solo, Dari Lokalisasi Silir hingga Jadi Pusat Barang Bekas Populer

Pembangunan Pasar Klithikan bermula pada tahun 1998, ketika Pemerintah Kota Surakarta menutup lokalisasi Silir

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana penjualan baju bekas impor di Pasar Klithikan Notoharjo Solo, Sabtu (18/3/2023). 

Ringkasan Berita:
  • Pasar Klithikan Solo bermula dari penutupan lokalisasi Silir pada 1998, yang kemudian diubah menjadi pasar barang antik dan bekas.
 
 
  • Kini pasar tersebut dikenal sebagai pusat perdagangan barang bekas dan simbol transformasi sosial ekonomi warga Solo.

 

TRIBUNSOLO.COM - Pasar Klithikan Solo, atau juga dikenal dengan nama Pasar Klithikan Notoharjo, merupakan salah satu ikon perdagangan barang bekas yang lekat dengan kehidupan warga Solo.

Namun, di balik hiruk-pikuk transaksi dan deretan kiosnya yang menjajakan aneka barang antik hingga onderdil motor, pasar ini menyimpan kisah panjang tentang perubahan sosial dan kebijakan kota.

Pembangunan Pasar Klithikan bermula pada tahun 1998, ketika Pemerintah Kota Surakarta menutup lokalisasi Silir, sebuah kompleks prostitusi yang telah lama beroperasi di kawasan Notoharjo.

Penutupan itu merupakan bagian dari upaya penataan kota pascareformasi serta langkah untuk memperbaiki citra lingkungan sosial di Solo. 

Baca juga: Baju Bekas Impor Dilarang, Pedagang Pasar Klithikan Solo Lebih Keluhkan Harga Kulakan Makin Mencekik

Bangunan-bangunan bekas lokalisasi tersebut kemudian disulap menjadi pasar barang antik dan barang bekas.

Aktivitas jual beli mulai tumbuh, diawali oleh masyarakat sekitar yang melihat peluang ekonomi dari lokasi yang sebelumnya sepi.

Dalam kurun waktu beberapa tahun, kawasan itu mulai dikenal sebagai tempat berburu barang-barang unik dengan harga miring.

Pada masa yang sama, sekitar 1.000 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di kawasan Taman Monumen 45 Banjarsari harus direlokasi.

Relokasi ini dilakukan oleh pemerintah kota untuk menata ruang publik di kawasan monumen.

Para PKL tersebut kemudian dipindahkan ke kawasan bekas lokalisasi Silir yang mulai berkembang menjadi pasar baru cikal bakal Pasar Klithikan Notoharjo.

Perkembangan Pasar Klithikan Notoharjo (Sejak 2006) Pasar Klithikan Notoharjo resmi didirikan pada tahun 2006.

Pembangunannya menjadi solusi bagi para PKL yang kehilangan tempat berdagang setelah penataan kawasan Banjarsari.

Pasar ini sekaligus menjadi simbol transformasi sosial di Solo, dari kawasan yang dulunya identik dengan prostitusi menjadi pusat ekonomi rakyat yang hidup dan produktif.

Baca juga: Pasar Klithikan Notoharjo, Pasar yang Berhasil Ubah Nasib PKL, Kini Rata-rata Jadi Saudagar

Seiring waktu, Pasar Klithikan Notoharjo berkembang pesat dan dikenal sebagai “surganya barang bekas”.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved