Muktamar Muhammadiyah
Beda dengan Muhammadiyah, Pemilihan Anggota PP Aisyiyah Bisa Pilih Langsung Atau Lewat Formatur
PP Aisyiyah kini tengah mengerucutkan 105 calon sementara menjadi 39 calon tetap dalam sidang Tanwir
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejalan dengan Muhammadiyah, Aisyiyah juga sedang berproses untuk Muktamar yang akan memilih 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah.
Berbeda dengan Muhammadiyah yang melakukan pemilihan langsung anggota PP, Aisyiyah punya pilihan untuk membentuk dewan formatur.
"Kita pilih 13 kalau disepakati pemilihan secara langsung. Kalau formatur tidak mesti 13, bisa 7 atau 9. Ganjil. Kalau tim 7 disetujui maka dipilih menjadi 13. 13 menjadi anggota PP aisyiyah," jelas Wakil Ketua Panitia Pemilihan 'Aisyiyah, Salmah Orbayyinah.
Baca juga: Sidang Tanwir Pra-Muktamar Muhammadiyah di Solo Bakal Gelar 4 Rapat Pleno, Berikut Rinciannya
Baca juga: Pesan Haedar Nashir di Muktamar Muhammadiyah: Muhammadiyah Hari Ini Beda dengan Masa Depan
Salmah mengatakan pihaknya melakukan Sidang Tanwir yang memilih calon sementara berjumlah 105 untuk mengerucut menjadi 39 calon tetap pada Jumat (18/11/2022).
Dari 39 calon tetap inilah yang akan dipilih menjadi langsung menjadi anggota atau dewan formatur.
Proses pemilihan akan dilakukan dengan e-voting.
"Tanwir dilaksanakan 5 tahunan karena ini 7 tahun karena pandemi covid. Pemilihan pimpinan organisasi setiap 5 tahun," terangnya.
Selanjutnya, dari 13 anggota yang terpilih berikut Ketua dan Sekretaris akan membentuk kepengurusan yang lebih luas.
Baca juga: 92 Nama Calon Sementara Anggota di Muktamar Muhammadiyah : Ada Muhadjir Effendy hingga Haedar Nashir
Baca juga: Cerita 3 Mahasiswa Jadi Driver Ojek MU di Muktamar Muhammadiyah : Sehari Bisa Dapat Rp200an Ribu
"Akan kita sesuaikan dengan kebutuhan majelis," tuturnya.
Beberapa isu strategis yang diemban oleh pimpinan yang terpilih di antaranya penurunan stunting dan ketahanan keluarga.
Pembahasan mengenai hal ini telah dibahas di sidang pleno.
"Kemajuan teknologi dan covid memberikan kesempatan kepada aisyiyah materi muktamar yang harusnya dibahas di muktamar sudah dicicil pada sidang pleno. Sehingga nanti muktamar lebih singkat," ungkapnya.
(*)