Muktamar Muhammadiyah
Pesan Haedar Nashir di Muktamar Muhammadiyah: Muhammadiyah Hari Ini Beda dengan Masa Depan
Pernyataan Haedar Nashir itu mengutip pernyataan dari pendiri Muhammadiyah yakni KH Ahmad Dahlan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pesan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan di Sidang Tanwir Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Sidang itu telah dimulai di Auditorium Mohamad Al Djazman UMS, Jumat (18/11/2022).
"Sebagaimana yang dipesankan oleh Kyai Dahlan bahwa Muhammadiyah hari ini, kata beliau, akan berbeda dengan Muhammadiyah masa depan," kata Haedar Nashir.
Baca juga: 92 Nama Calon Sementara Anggota di Muktamar Muhammadiyah : Ada Muhadjir Effendy hingga Haedar Nashir
Baca juga: Ribuan Orang Gelar Gladi Resik Upacara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Stadion Manahan Solo
Tantangan yang selalu berubah dari zaman ke zaman menuntut para kader untuk dinamis mengikuti perkembangan yang ada.
"Maka aku titipkan Muhammadiyah padamu. Dan titipan itu menjadi ghirah dari pusat sampai bawah," tuturnya.
Haedar Nashir juga menyampaikan bagaimana ia memaknai amanah memimpin salah satu ormas islam terbesar di Indonesia ini.
"Saya diberi amanat sebagai ketua umum hanyalah sejengkal dimajukan dan seinci ditinggikan," jelasnya.
Baca juga: Sidang Tanwir Muktamar Muhammadiyah Dimulai : Pilih 39 Kandidat Ketum PP Muhammadiyah via E-Voting
Baca juga: Cerita 3 Mahasiswa Jadi Driver Ojek MU di Muktamar Muhammadiyah : Sehari Bisa Dapat Rp200an Ribu
Menurutnya, kemajuan Muhammadiyah untuk berkontribusi pada bangsa dan kemanusiaan global bergantung pada kebersaman seluruh anggota.
Tidak hanya pada satu figur ketua.
"Sehingga kami menjalankan amanah ini dengan kekompakan dan keutuhan kebersamaan dalam spirit ukhuwah," terangnya.
Termasuk dalam sidang tanwir menentukan 39 kandidat anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.
"Dalam sidang tanwir ini kami menjalankan amanat dengan semangat kebersamaan. Membangun kepemimpinan kolektif kolegial yang tersistem," jelasnya.
(*)