Sidang Tanwir Muktamar Muhammadiyah Dimulai : Pilih 39 Kandidat Ketum PP Muhammadiyah via E-Voting

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sidang Tanwir Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah telah dimulai di Auditorium Mohamad Al Djazman UMS, Jumat (18/11/2022).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menjelaskan, salah satu agenda sidang ini yakni menentukan 39 kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Mereka akan melakukan pemilihan dengan e-voting.

Baca juga: Daftar Tamu VIP yang Hadir di Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo : Mulai Jokowi Sampai Puan

"Akan ada pemilihan anggota pimpinan dari sejumlah yang sudah disiapkan dari sejumlah yang disiapkan oleh panitia pemilihan dengan seleksi 2 tahun yang nanti memilih 39. Materi diputuskan di sini lalu dibawa ke muktamar. Di muktamar akan dipilih 13," jelas Haedar Nashir.

Sidang ini merupakan sidang tertinggi di bawah muktamar dengan dihadiri sekitar 260 representasi dari wilayah dan daerah.

"Jumlahnya sekitar 260-an yang itu representasi juga dari muktamar. Hasilnya sore hari bisa diperoleh," terangnya.

Berbagai agenda juga disampaikan dalam kesempatan ini.

Baca juga: Muktamar Muhammadiyah, PDM Klaten Berharap Ketua Umum yang Berwawasan Kebangsaan dan Keislaman

"Pertama menyampaikan laporan PP dan tanggapan wilayah. Kedua membahas tentang program," tuturnya.

Tidak hanya mengenai isu internal, isu eksternal juga dibahas dalam sidang tanwir ini.

"Ketiga membahas tentang isu strategis isu keumatan kebangsaan dan kemanusiaan serta risalah islam berkemajuan," ungkapnya.

Haedar Nashir berharap perhelatan acara lima tahun sekali ini dapat menghasilkan keputusan terbaik.

Baca juga: Tak Ada Lahan Parkir, Bus Penggembira Muktamar Muhammadiyah Diminta Parkir di Luar Kota Solo

Tidak hanya untuk Muhammadiyah, tapi juga untuk nasional dan internasional.

"Kami berharap dukungannya pelaksanaan tanwir ini berjalan dengan lancar menghasilkan keputusan terbaik bagi Muhammadiyah maupun kepentingan umat, bangsa, dan kemanusiaan global," jelasnya.

(*)