Berita Solo Terbaru
Ingat Jembatan Sasak di Bengawan Solo yang 'Bantu' Anda saat Jembatan Mojo Diperbaiki? Kini Ditutup
Jembatan ala kadarnya yang menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo kini tinggal nama.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masih ingat dengan jembatan sasak bambu di Bengawan Solo?
Ya, jembatan ala kadarnya yang menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo kini tinggal nama.
Kenapa begitu? karena jembatan yang diserbu ribuan orang karena perbaikan Jembatan Mojo sudah ditutup, Jumat (2/12/2022).
Tak tanggung-tanggung Pemkot Solo hingga DPUPR memasang papan intinya jembatan ditutup dan dilarang melintas karena arus sungai datang tiba-tiba.
Padahal saat akhir Oktober 2022 lalu, jembatan itu tak pernah sepi.
Menurut warga sekitar, Lukman, jembatan yang menjadi jalur alternatif sekaligus jalan pintas selama perbaiakn Jembatan Mojo, akhirnya ditutup.
Dia mengenang kegiatannya selama dua bulan lalu ikut membantu warga menyeberang.
"Alasan ditutup karena berbahaya untuk masyarakat, sudah dipasang pemberitahuan," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Senada dengan Lukman, warga lain Gunawan juga ikut membantu mengoperasikan jembatan sasak bambu tersebut.
Baca juga: Jangan Sedih, Gibran Akan Bagi-bagi STB Gratis Bagi Warga Solo Agar TV Analog Bisa Hidup Lagi
Baca juga: Modal Bikin Jembatan Sesek Hanya Rp 35 Juta, Dua Bulan ke Depan Bagong Bisa Kantongi Rp 300 Juta
Baca juga: Lari-lari! Teriak Warga saat Jembatan Sasak Diterjang Arus Bengawan Solo: Belasan Orang Selamat
Menurutnya, ada kerugian selama jembatan sasak belum bisa beroperasi apalagi sekarang Jembatan Mojo sudah di buka kembali.
Dia membenarkan, asalan ditutup oleh pemerintah karena membahayakan jiwa, padahal dia mendapatkan hasil untuk sehari-hari.
"Wah rugi, lha jembatannya enggak jalan, uang enggak ada,” keluhnya.
Penutupan itu kata Gunawan, sudah lumayan lama karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga jembatan dilarang beroperasi.
Selain pakai sasak, sebenarnya penyeberangan di Bengawan Solo itu menggunakan perahu, tetapi sama dilarang dengan alasan yang sama.
Padahal ada atau tidaknya perbaikan Jembatan Mojo, lalu lintas di Bengawan Solo sebenarnya sudah ada sejak lama.
"Kan agar mempermudah masyarkat. Jadi tidak memutar jauh," harap dia. (*)