Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Sejarah & Mitos Gunung Gandul Wonogiri, Tempat Pertarungan Dua Ratu hingga Bagian dari Laut Selatan

Dibalik kepopulerannya dengan puncak batu menjulang itu, tersimpan begitu banyak sejarah dan cerita supranatural.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Pemandangan ketika di Gunung Gandul Wonogiri. 

Mitos di Gunung Gandul

Sementara itu, warga lain Wahyudi (49) yang juga warga setempat, menceritakan versi lain sejarah Gunung Gandul itu sendiri.

Menurutnya, Gunung Gandul merupakan salah satu bagian dari laut selatan.

Seiring berjalannya waktu, terjadilah penyusutan yang kemudian memunculkan Gunung Gandul.

"Makanya di Gunung Gandul itu tidak pernah kehausan ibaratnya, karena di bawah itu ada sumber air, yang mungkin menyatu ke laut kidul. Sejarahnya seperti itu," kata dia.

Berdasarkan cerita sejarah yang didapatnya, Gunung Gandul sendiri juga pernah digunakan sebagai tempat persinggahan oleh Panembahan Senopati dan Pangeran Sambernyawa.

Baca juga: Mitos Ikan Kotes di Sendang Patirtaan Cabeankunti Boyolali, Konon Orang yang Melihat Akan Beruntung

Di Gunung Gandul, kata dia, terdapat sebuah belik atau sumber air. Menurutnya, belik itu dikuasai oleh putri yang bernama Dewi Angin Angin yang merupakan utusan dari Ratu Kidul.

Tak hanya itu, ada sebuah kerajaan atau keraton di Gunung Gandul. Bahkan, ada pasukan tentara yang berjaga di depan pintu gerbang yang tidak terlihat.

"Dewi Angin Angin punya pengawal berwujud Kera Putih, tapi keluarnya tidak sembarangan," ujarnya.

Sejarah lain yang ada di Gunung Gandul, setiap malam tertentu, ada pertunjukan wayang yang tidak bisa disaksikan secara kasat mata di batu yang bernama Watu Kelir.

Baca juga: Mitos Kolam Renang Umbul Ngepok di Kedawung Sragen, Airnya Dipercaya Bisa Sembuhkan Segala Penyakit

Dia mengatakan, pertunjukan wayang hanya mementaskan harimau putih dan harimau hitam. Setiap pertunjukan, ada seorang dalang dan juga diiringi musik gamelan.

Dia bahkan juga sempat menyaksikan secara langsung pertunjukan wayang itu. Awalnya dia hanya penasaran dengan suara gamelan yang terdengar.

"Tiap malam suro pasti ada, yang melihat sebangsa penghuni disitu. Seperti kera putih yang dimitoskan disitu," terang Wahyudi.

Menurut pengalamannya, ada sejumlah sosok lain yang menghuni Gunung Gandul, seperti ular yang berukuran besar, kera, harimau juga kereta kencana yang melintas disana.

Hingga saat ini, menurut Wahyudi masih ada sejumlah orang yang berkunjung ke Gunung Gandul untuk melakukan ritual sesuai dengan kepercayaannya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved