Pernikahan Kaesang dan Erina
Mengenal Prajurit Pengawal Kirab Pernikahan Kaesang dan Erina, Putra dan Putri: Dibekali Senjata
Para prajurit yang mengawal kereta kuda di Pernikahan Kaesang dan Erina ternyata memiliki sejarah. Mereka juga dibekali senjata.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kirab pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bakal melibatkan para prajurit.
Mereka yang tergabung dalam kirab akan mengawal rombongan keluarga dari pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran, Keprabon, Banjarsari, Kota Solo.
Penanggungjawab pasukan dari Mangkunegaran, Mas Habehi Bambang Suhendro mengatakan, dalam acara tersebut akan mengerahkan 80 prajurit.
"Dalam acara ini, kami mengerahkan prajurit dari Mangkunegaran ada 5 bregada (kompi), masing-masing putra 2 bregada, putri 3 bregada dengan total 80 orang," kata Bambang kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/12/2022).
Bambang mengatakan, dalam pengawalan prajurit, dibagi beberapa jenis pasukan.
Dia mengatakan, masing-masing jenis prajurit untuk putra yaitu prajurit Irantono dan Joyo Miseso.
Sementara untuk prajurit Putri yaitu Sinelir, Sorogeni, dan Ladrang Mangungkung.
"Prajurit laki-laki akan membawa senjata berupa pedang dan tameng, sementara untuk prajurit perempuan membawa senjata berupa panah gendewo dan cundrik," ujar Bambang.
Baca juga: Kirab Pernikahan Kaesang dan Erina Bakal Diiringi Gamelan, Pengrawit Masih SD hingga SMP
Dia mengatakan puluhan prajurit tersebut akan melakukan penjemputan rombongan kirab dari perempatan Ngarsopuro.
Para prajurit ini akan mengantar rombongan pengantin sampai ke Pamedan Mangkunegaran.
"Nantinya sebagai pagar betis pengantin, dan tamu-tamu bergantian, setelah setangah jam, prajurit datang berganti sampai jam 2 siang," ungkap Bambang.
Ia mengatakan nantinya mereka akan dikenakan pakaian sesuai dengan status prajurit
Dia menuturkan untuk pakaian yang dipakai prajurit putra Irantono mengenakan hitam (wirotono) dan prajurit putra Joyo Miseso mengenakan pakaian batik cokelat.
Sementara itu,untuk prajurit putri Sinelir mengetakan konde gelungan, lalu prajurit putri Sorogeni mengenakan konde jenis kadal menek, dan prajurit putri Ladrang Mangungkung mengenakan ikat ungu.
"Prajurit ini merupakan sambernyawa, itu didudah (digali) pertama kali saat festival keraton nusantara pertama kali, dari mangkunegara mendudah prajurit wanita, prajurit sambernyawa," pungkas Bambang. (*)