Piala Dunia 2022
Alasan Timnas di Eropa Usir Pelatih Usai Gagal Piala Dunia, Segera Susun Strategi Baru
Gelaran Piala Dunia 2022 segera berakhir. Pelatih yang gagal membawa pulang trofi emas langsung diputus kontraknya oleh timnas.
Penulis: Tribun Network | Editor: Tri Widodo
3. Otto Addo (Ghana)
Otto Addo mengemban jabatan sebagai pelatih timnas Ghana selama kurang dari satu tahun.
Kegagalan Ghana menembus fase gugur Piala Dunia 2022 membuat periode kepelatihannya tidak berlangsung lama.
Ghana belum menunjuk pengganti dengan cepat, tetapi posisi Addo dirumorkan akan menjadi milik Chris Hughton yang menjadi asistennya.
4. Paulo Bento (Korea Selatan)
Meski mampu lolos dari fase grup secara dramatis, timnas Korea Selatan tidak mempertahankan Paulo Bento.
Usai kalah dari timnas Brasil dengan skor 1-4 pada babak 16 besar, sang pelatih memutuskan meninggalkan pekerjaan yang sudah ia lakoni selama empat tahun.
Hingga saat ini, Korea Selatan sendiri belum mengumumkan pengganti Bento.
5. Louis van Gaal (Belanda)
Di antara pelatih yang bernasib sama, situasi Louis van Gaal menjadi yang paling tidak mengejutkan.
Van Gaal sudah berencana mengakhiri masa kepelatihannya usai Piala Dunia 2022 demi menjalani perawatan kanker prostat yang ia derita.
Dari desas-desus yang beredar, Belanda berpeluang kembali menunjuk Ronald Koeman untuk menggantikan Van Gaal.
6. Tite (Brasil)
Berangkat ke Qatar dengan status favorit dan peringkat pertama FIFA, timnas Brasil justru terhenti di babak perempat final oleh timnas Kroasia.
Oleh karena itu, Tite memutuskan periode kepelatihannya telah berakhir setelah enam tahun menukangi Tim Samba.
7. Fernando Santos (Portugal)
Setelah hanya membawa timnas Portugal melaju hingga babak perempat final Piala Dunia 2022, Fernando Santos harus merelakan jabatannya.
Santos memangku jabatan tersebut sejak 2014 dan berhasil membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016. (*)