Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Putri Candrawathi Kurang Sehat hingga Hasil Poligrafnya Minus, Dibantah Pengacara Richard Eliezer

Hasil poligraf itu menunjukkan jika Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terindikasi berbohong.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kolase Tribunnews
Foto terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Bharada E menceritakan momen, suasana hingga siapa saja yang hadir dalam penyusunan skenario pembunuhan Brigadir J di Rumah Saguling. 

Kendati dia merasa janggal dengan penjelasan kubu Ferdy Sambo, Ronny tetap menyerahkan seluruh fakta persidangan disimpulkan oleh majelis hakim. 

"Terkait poligraf, ini membuktikan klien saya jujur. Ini kan fakta persidangan, (tetapi) tentunya kan kembali ke majelis hakim," ujar Ronny. 

Tanggapan berbeda disampaikan kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala.

Dia mengakui, metode poligraf jarang dipakai dalam proses persidangan, termasuk sebagai alat bukti.

Baca juga: Ferdy Sambo Tahan Isak Tangis, Sebut Putri Candrawathi Dirudapaksa Brigadir J dalam Kondisi Sakit

Menurut Adrianis, hasil poligraf ini bertujuan untuk menyempitkan arah penyidikan, sehingga kepolisian, jaksa penuntut umum (JPU) atau hakim cukup yakin berada pada jalan yang benar dalam rangka mencari siapa tersangkanya. 

"Jadi bukan jadi utama dan satu-satunya. Kedua poligraf itu mengukur dinamika dalam tubuh dari jantung, darah, dan amat tergantung pada kondisi tubuh."

"Ahli juga bagus menjelaskan ini adalah indikasi berbohong, jadi indikasi saja," ujar Adrianus, dikutip dari Kompas.tv.

(*)

 

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved