Keraton Solo Ricuh
Dua Cucu PB XIII Terluka & Ditodong Pistol di Keraton Solo, Eddy Wirabhumi : Kami Tetap Lapor Polisi
Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo buka suara soal kericuhan yang mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Asep Abdullah Rowi
Polisi juga berjaga-jaga di kawasan keraton.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB yang membuat kawasan tersebut memanas hingga sejumlah orang dilarikan ke Rumah Sakit Kustati.
Menurut kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, ada empat orang di pihaknya yang terluka.
"Iya. Dari satgas 4 orang luka bocor di kepala," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Di sisi lain, Ketua LDA, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengaku diusir oleh kubu Sasonoputro.
Menurut Gusti Moeng, pihak Sasonoputro membawa sekitar 50 orang untuk mengusir Gusti Moeng sekeluarga.
"Mereka ingin mengususir kita," terang dia.
Baca juga: BREAKING NEWS : Keraton Solo Ricuh, Cucu Pakubuwono XIII Mengaku Diserang dan Ditodong Pistol
Baca juga: Proses Olah TKP Kasus Dugaan Pencurian di Keraton Solo : Lemari hingga Kamar Mandi Dicek
Bahkan, cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api.
Suryo mengatakan, orang yang menodongnya dengan senpi itu menyebut dirinya sebagai anggota Polri.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," tuturnya mengikuti perkataan oknum tersebut.
Cucu PB XIII lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, juga mengaku dipukul punggungnya.
Lalu GRAy Devi Lelyana Dewi dipukul tangannya memakai bambu.
Beberapa orang memaksa merangsek masuk.
Mereka barisan LDA berusaha mempertahankan area dalam keraton. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Ketua-Eksekutif-LDA-KPH-Eddy-Wirabhumi-akan-melaporka.jpg)