Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Efek Nataru, 219 Kamar Penginapan di Selo Boyolali Full Booking: 90 Persen Sudah DP

Nataru tahun ini memberikan efek untuk penginapan di kawasan Selo, Boyolali. Semua kamar yang ada sudah di-booking sampai awal tahun 2023.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Salah satu kamar penginapan hotel non bintang yang ada di kawasan Desa Samiran, Kecamatan Selo, Sabtu (24/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ada yang punya rencana menghabiskan libur Natal dan tahun baru (Nataru) dengan nginap di Selo, Boyolali

Mohon maaf, seluruh Homestay dan hotel non bintang yang ada di daerah Selo sudah penuh.

Sebanyak kurang lebih 219 kamar yang ada di Desa Samiran, Kecamatan Selo sudah dipesan semua, mulai tanggal 24 Desember hingga 2 Januari 2023 nanti.

Bahkan menurut Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Guyub Rukun, selaku pengelola Desa Wisata Samiran, Dayang Nevia Afriansari, pemesan sudah 90 persen memberikan DP.

“Sampai hari ini yang pesan dengan DP sampai 2 Januari (2023) 90 persen. Masih ada kamar di homestay kecil yang sudah booking, namun belum DP, 10 persen,” jelasnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/12/2022).

Dia menyebut di  Desa Samiran saat ini terdapat 63 tempat penginapan. 

Baik homestay maupun jenis hotel non bintang dengan jumlah kamar sebanyak 219.

Rinciannya, 30 homestay dengan jumlah kamar 104 buah berada di bawah  Pokdarwis Guyup Rukun.

Kemudian di bawah pengelolaan Koperasi Damandiri sebanyak 23 dengan jumlah kamar 65.

Baca juga: Waduk Cengklik Boyolali Bakal Direvitalisasi, Dinas Wacanakan Desa Wisata dan Homestay

Perseorangan ada 3, sebanyak 10 kamar.

Lalu, hotel non bintang milik Pemda ada satu dengan jumlah kamar 10. 

Kemudian milik perseorangan juga ada satu dengan kapasitas 30 kamar.

Sementara itu Kepala Desa Samiran, Herman, menyambut baik perkembangan wisata di Kecamatan Selo

Homestay milik warga di Desa Samiran juga terus bertambah jumlahnya. 

“Pengelolaan homestay dan penginapan tidak mutlak ke desa. Ada pengelolaan masing-masing,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved