Keraton Solo Ricuh
Datangi Polisi, LDA Bantah Pernyataan Kapolresta Solo Sebut Tak Ada Penodongan,GRAy Devi : Ada Saksi
Kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo telah resmi melaporkan dugaan penganiayaan ke Polresta Surakarta, Minggu (25/12/2022).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Peristiwa ini terjadi menjelang Kirab Budaya LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Gusti Moeng, Sabtu (24/12/2022).
Cucu PB XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api oleh salah satu oknum.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," tutur BRM Suryo Mulyo mengikuti perkataan oknum tersebut.
Ia bahkan mengaku tidak takut mendengar ancaman dari oknum tersebut.
Baca juga: Prahara di Keraton Solo, Putra Mahkota PB XIII KGPH Purbaya Berharap Segera Ada Pertemuan Keluarga
Baca juga: Kondisi Terkini Keraton Solo Usai Terjadi Kericuhan Semalam : Terlihat Lengang, Tak Ada Penjagaan
Ia tetap ingin bertahan di rumah bersama keluarganya. Penodongan senjata api tersebut terjadi di Semorokoto.
“Wong ini rumah saya sendiri sama keluarga kok saya diusir paksa. Yo enggak mau saya. Saya diam sambil didorong. Pistol ada lancip-lancipnya itu makanya luka,” jelasnya.
Ia pun mengaku rela mati demi mempertahankan rumahnya.
“Saya enggak takut. Dibunuh di rumah sendiri ndak apa-apa saya. Ndak takut,” tuturnya.
Menurutnya, sikap dari kubu Sasonoputro justru tidak mencerminkan bahwa kubu tersebut mewakili Sinuhun PB XIII.
“Saya cucunya sinuhun aja diginiin. Katanya dhawuh sinuhun mana buktine? Haruse diperlakukan dengan baik,” jelasnya. (*)