Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keraton Solo Ricuh

Datangi Polisi, LDA Bantah Pernyataan Kapolresta Solo Sebut Tak Ada Penodongan,GRAy Devi : Ada Saksi

Kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo telah resmi melaporkan dugaan penganiayaan ke Polresta Surakarta, Minggu (25/12/2022).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
GRAy Devi Lelyana Dewi (tengah) saat memasukkan laporan dugaan penganiayaan di Polresta Solo Minggu (25/12/2022). Dia membantah soal pernyataan Kapolresta Solo yang menyebut tak ada penodongan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo telah resmi melaporkan dugaan penganiayaan ke Polresta Surakarta, Minggu (25/12/2022).

Putri kedua Raja Keraton Solo, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi menjelaskan, pihaknya resmi melaporkan kejadian pada Jumat (23/12/2022) malam lalu.

"Kita melaporkan kejadian kemarin pengeroyokan dan penganiayaan lalu diduga menodongkan senjata api dari oknum aparat," tutur dia kepada TribunSolo.com.

GRAy Devi pun menanggap pernyataan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi tak ada penodongan pistol yang dilakukan aparatnya.

Ia tetap yakin penodongan terjadi dan telah mengantongi nama pelaku yang diduga melakukan penodongan.

"Ya enggak apa-apa itu sah-sah saja menyatakan tidak ada penodongan. Yang jelas kita ada saksi. Nanti kita lihat pembuktiannya gimana," tuturnya.

Baca juga: Asal-usul Taman Doa Ngrawoh Sragen : Awalnya Kapel Kecil di Bukit, Kini Banyak Didatangi Peziarah

Baca juga: Polisi Akan Mediasi Dua Kubu Keraton Solo, KRA Dani: Mediasi Urusan Keraton

"Yang terlapor masih lidik. Sudah kita kantongi namanya dugaan-dugaan namun tidak bisa kita sebutkan sekarang," jelasnya.

Sedangkan pihak pelapor di antaranya GRAy Devi Lelyana Dewi, BRM Yudhistira Rachmat Saputro dan BRM Suryo Mulyo.

Kesaksian BRM Suryo Mulyo

Sebelumnya, kericuhan di Keraton Solo membawa cerita bagi cucu Pakubuwono (PB) XIII, BRM Suryo Mulyo.

Itu saat kericuhan di keraton yang berada di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo memanas, Jumat (23/12/2022) malam.

Di mana menjelang kirab budaya, Putri Sri Susuhunan PB XIII Habangabehi, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng beserta keluarganya diusir dari dalam keraton.

BRM Suryo Mulyo, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, dan GRAy Devi Lelyana Dewi berusaha keras bertahan dari serangan massa yang berjumlah sekitar 50 orang yang merangsek masuk.

Pengusiran dilakukan oleh kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved