Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

UNS Panen Prestasi di 2022, Raih Posisi Tertinggi Top 10 di Liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum

UNS mendapatkan banyak penghargaan pada tahun 2022. Rektor mengapresiasi prestasi yang ada ini. Dia berpesan untuk terus bersemangat.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Eka Fitriani
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar silaturahmi awal tahun 2023. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar silaturahmi awal tahun 2023.

Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS disiarkan melalui kanal Youtube UNS.

Silaturahmi awal tahun tersebut bertujuan untuk menyamakan kembali visi misi guna meningkatkan capaian UNS yang diraih pada 2022 lalu.

Dalam sambutannya, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa UNS meraih banyak prestasi tahun 2022.

“UNS meraih posisi tertinggi Top 10 di Liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH),” kata Rektor UNS, Jamal Wiwoho, Senin (2/1/2023).

“Juara 1 capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 7. Selain itu, dalam pemeringkatan internasional, UNS rata-rata menduduki 10 besar di Indonesia,” katanya.

Versi Webomatrics misalnya, posisi UNS naik di ranking 1.059 tingkat dunia, ranking 244 tingkat Asia dan ranking 6 di Indonesia.

Versi Times Higher Education (THE) Asia Rankings, posisi UNS berada di ranking 401-500 dan ranking 8 di Indonesia.

“THE Impact Rankings menempatkan posisi UNS di ranking 301-400 dunia, dan ranking 8 di Indonesia. THE Young Best University, menobatkan UNS di ranking 401 dunia dan ranking 1 di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, peringkat UNS versi QS World University Rankings berada di peringkat 1.001-1.200 dunia dan ranking 13 di Indonesia.

Scimago Institutional Ranking juga menempatkan UNS di ranking 638 dunia dan ranking 10 di Indonesia.

Versi UniRank juga telah merilis posisi UNS di ranking 950 tingkat dunia, ranking 95 di Asia, dan di Indonesia menduduki ranking 8.

Baca juga: Borong Penghargaan di Anugerah Diktiristek 2022, UNS Sebut Bakal Jadi Tantangan untuk Lebih Baik

UI-Greenmatrics juga telah mengumumkan UNS berada di ranking 43 dunia, dan ranking 7 di Indonesia dan yang baru saja dirilis, pemeringkatan versi EduRank telah menobatkan UNS berada di ranking 9 nasional, 404 Asia, dan 1.458 dunia.

“Kita harus tunjukkan bahwa komitmen kebersamaan kita adalah tetap tegak lurus menjalankan misi pengembangan dan kemajuan UNS,” katanya.

“‘Tinggal glanggang colong playu’ bukanlah tipe kepemimpinan kita. Wariskan semua kebaikan dan tanggalkan semua ketidakbaikan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama tersebut dosen Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) , Dr. rer. nat. Witri Wahyu Lestari, turut menyampaikan pidato ilmiah.

Dirinya merupakan pemilik H-Index Scopus 11 sebanyak 65 dokumen dan memiliki banyak penghargaan internasional. 

Dr. rer. nat. Witri Wahyu Lestari menyampaikan bahwa masyarakat harus menyiapkan diri untuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju.

Indonesia merupakan negara yang besar dengan berbagai sumber daya yang dimiliki.

Kekayaan biodiversitas alam dan manusia di Indonesia dapat menjadi modal untuk menjadi negara maju 2045.

“Indonesia memiliki visi menjadi negara maju berpendapatan tinggi, oleh karena itu dibutuhkan perubahan paradigma perekonomian yang dulunya berbasis sumber daya alam menjadi berbasis inovasi,” katanya.

“Paradigma Indonesia kaya yang hanya menekankan kuantitas kekayaan alam termasuk biodiversitas, mineral alam atau bahan tambang hanya akan berujung pada eksploitasi alam,” katanya.

Di tengah keberlimpahan tersebut, Indonesia masih minim dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan minim modal sosial, sehingga kekayaan alam dan biodiversitas belum optimal untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat dan bangsa.

“Saatnya mengambil langkah strategis dengan paradigma baru berbasis sains dan teknologi untuk mengelola biodiversitas secara lebih cerdas, produktif, dan berkelanjutan,” katanya.

“Indonesia membutuhkan visi dan strategi nasional melalui ekosistem pengetahuan, riset, dan inovasi yang kuat,” ujarnya.

Tak hanya itu, Indonesia perlu pengetahuan yang maju serta inovasi yang saling mendukung terbukti dapat menghasilkan produk yang bermanfaat. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved