Rencana Gibran untuk Imam Masjid Raya Sheikh Zayed : Masa Tugas 1 Tahun, Dapat Hadiah Studi ke UEA

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka telah menyiapkan sejumlah skenario untuk para imam Masjid Raya Sheikh Zayed. 

Salah satunya, masa seseorang menjadi imam masjid yang terletak di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo tersebut. 

"Imamnya tidak boleh lebih dari setahun," ucap Gibran kepada TribunSolo.com, Senin (2/1/2023).

Selain itu, para imam Masjid Raya Sheikh Zayed juga akan mendapat kesempatan studi ke Uni Emirate Arab (UEA). 

Itu tak lepas dari kerjasama yang terjalin dengan Mohamed bin Zayed University.

Kesepakatan terjalin setelah Gibran berdiskusi dengan perwakilan Mohamed bin Zayed University, Dr Khaled Salem Alyabhouni Aldhaheri.

Mereka akan mendapat studi di jurusan tolerance and coexistance di universitas tersebut.

"Beberapa imam asli Indonesia (yang ada di UEA) kita ambil dua, balik ke Solo, setahun terus kembali ke UEA sekolah S2/S3," terang dia. 

Adapun sosok Imam Besar Masjid Sheikh Zayed telah ditentukan. 

Baca juga: Nasib Islamic Center Solo : Nama Sudah Dikantongi Gibran, Tapi Pembangunan Tak Pakai Dana dari UEA

Baca juga: KH Abdul Rozaq Shofawi Ditunjuk Kemenag Jadi Imam Masjid Raya Sheikh Zayed, Dilantik Hari Ini

Itu ada pada sosok KH Abdul Rozaq yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Solo. 

Dia pun juga memiliki wakil yakni KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau Gus Karim.

Keduanya bukan tidak mungkin akan mendapat kesempatan untuk menempuh studi ke UEA. 

Selain itu, manajemen pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed juga akan berkolaborasi dengan perwakilan UEA.

"Manajemennya berdua dari UEA sama orang sini (Kota Solo)," ucapnya. (*)