Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

111 Kebakaran Terjadi di Klaten Sepanjang 2022, Pembakaran Sampah Paling Sering Jadi Penyebab

Kecamatan Klaten Utara dan Ceper menjadi dua kecamatan di Klaten yang paling kerap menyumbang kasus kebakaran

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Petugas damkar tengah memadamkan gudang pabrik garmen milik PT Kusumananda Putra yang terbakar di Pedan, Klaten, Rabu (14/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sepanjang 2022 lalu, sebanyak 111 peristiwa kebakaran terjadi di Kabupaten Klaten.

Hal ini terungkap dari laporan kegiatan pelayanan Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Klaten sejak Januari hingga Desember 2022.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Damkar, Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino menjelaskan beberapa hal terkait kebakaran yang terjadi di Klaten selama 2023.

"Total kebakaran yang tercatat di laporan sebanyak 111 kejadian selama tahun 2022, kejadian tersebar diwilayah Klaten, dan 1 BKO di Sukoharjo," ujar Sumino saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (6/1/2022).

Baca juga: Misteri Tikungan Bypass Klaten : Sering Bikin Celaka Pengendara, Warga Khawatir Takut Tertabrak

Untuk kejadian yang berada di dalam Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) sebanyak 43 kejadian kebakaran, sementara yang diluar WMK sebanyak 68 kejadian.

2 kecamatan di Klaten yang menjadi daerah paling banyak terjadi kebakaran adalah Kecamatan Klaten Utara dengan 15 kasus dan Ceper 13 kasus.

Disusul Kecamatan Juwiring 10 kasus, Klaten Tengah 9 kasus, dan Trucuk 8 kebakaran. 

Lima kecamatan tersebut adalah kecamatan yang paling sering terjadi kebakaran pada 2022.

Sementara 4 kecamatan yang sama sekali tidak ada kasus kebakaran yang dilaporkan, yaitu kecamatan Gantiwarno, Jatinom, Karangnongko, dan Kemalang.

Berbagai macam obyek terbakar dalam ratusan kasus tersebut.

Obyek yang paling banyak terbakar adalah bangunan, sebanyak 45 rumah.

Baca juga: Kuliner Klaten: Warung Sate Kambing Lembah Boko di Prambanan, Makan Sambil Lihat Gunung Merapi

Disusul lahan, kompor gas, oven kayu, kandang ternak, instalasi listrik, oven briket, oven tembakau, lahan tebu, bengkel, limbah dan kendaraan.

Sumino mengatakan rata-rata awal sumber kebakaran terjadi akibat pembakaran sampah.

"Kebanyakan laporan warga berawal dari membakar sampah lalu ditinggal, kemudian api merambat hingga tidak bisa ditangani lalu melapor ke Damkar," ujar Sumino.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved