Berita Solo Terbaru
Gibran Sebut Tol Lingkar Timur-Selatan Penting, Dishub : Lalu Lintas Solo Bisa Terkunci di 2031
Gibran sebut pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan penting untuk Solo, ternyata ada analisis lalu lintas akan terkunci pada 2031.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Konsep pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan saat ini tengah menuai pro dan kontra.
Tiga kabupaten yang akan terdampak dalam konsep pembangunan, yakni Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar bereaksi.
Ketiganya keberatan bila konsep pembangunan tersebut benar-benar terealisasi.
Pasalnya, berhektare-hektare lahan sawah yang dilindungi (LSD) bisa terimbas.
Di satu sisi, mereka lebih setuju bila pembangunan yang dilakukan merupakan jalur lingkar atau ring road.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setuju dengan rencana kehadiran Tol Lingkar Timur-Selatan.
Menurutnya, itu bisa menjadi salah satu opsi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang ada di Kota Solo.
"Kalau saya melihat urgensinya. Lihat saja Solo itu hampir tidak bisa gerak," ucap Gibran, Selasa (3/1/2023).
Nah, apakah demikian ?
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo menyampaikan rerata total jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Solo bisa mencapai 500 ribu lebih per hari.
Itu didasarkan pada tujuh pintu keluar/masuk Kota Solo yang sudah dilengkapi dengan detektor.
Baca juga: Bupati Etik Tak Setuju Tol Lingkar Timur-Selatan di Sukoharjo, Lebih Pilih Jalan Lingkar Ring Road
Diantaranya Makutho Rama, Kleco, Klodran, Jongke, Dawung, Jurug, dan Ring Road Mojosongo.
"Rata-rata sehari dari tujuh koridor masuk Kota Solo itu ada 550 ribu kendaraan yang keluar dan masuk," terang Ari kepada TribunSolo.com, Jumat (6/1/2023).
Menilik data volume kendaraan Kota Solo pada 4 Januari 2023, ada 267.401 kendaraan yang masuk dan 288.748 kendaraan yang keluar.
Jumlah tersebut belum termasuk jumlah kendaraan yang melaju di dalam Kota Solo.
Selain itu, kondisi tersebut terjadi saat hari normal.
"Hari-hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru melonjak," ucap Ari.
Adapun Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad menambahkan, bila kondisi itu tidak segera diberi skenario lalu lintas yang baik, bisa berimbas kurang baik untuk Kota Solo.
Itu pun didasarkan para kajian yang telah dilakukan sebelum tahun 2019.
"Kajiannya (menunjukkan) kalau Kota Solo tidak ada perubahan pembangunan, 2031 akan terjadi stag, antara volume dan kapasitas jalan sudah sama," ujarnya.
Peningkatan volume kendaraan yang melalui Kota Solo terjadi tiap tahun.
"Kenaikan tiap tahun 4 persen, selama itu tidak dilakukan perubahan atau skenario yang lain, 2031 terjadi mungkin sudah ngunci," kata Taufiq.
Sejauh ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah melakukan sejumlah langkah untuk menekan terjadinya kondisi itu.
Salah satunya, penyediaan sarana transportasi publik, diantaranya bus dan feeder Batik Solo Trans (BST).
"(Harapannya) masyarakat yang sehari-hari menggunakan mobil atau kendaraan pribadi mau menggunakan angkutan umum," ujar Taufiq. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.