Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Solo

Kuliner Solo: Jajanan Kue Yupi di Kampung Mertodranan Semanggi, Ternyata Jadi yang Pertama di Solo

Pedagang kue yupi di Kelurahan Kedung Lumbu Kampung Mertodranan Semanggi ini bercerita tentang awal mula muncul ide jualan kue yupi.

Penulis: Aryadi Putra | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Aryadi Armi Syah Putra
Kue Yupi di Kota Solo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Aryadi Armi Syah Putra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kue yupi, jajanan unik yang digemari oleh anak-anak hingga remaja.

Harganya murah meriah, satu tusuknya dibandrol dengan harga Rp 1000,-.

Salah satu pedagang kue yupi di Kota Solo, Dika Yupi (29) yang bertempat tinggal di Bangunharjo RT 02/09 Kelurahan Gandekan Tengen mengungkapkan kesehariannya saat berjualan.

Baca juga: Kuliner Solo: Kafe Es Setabelan, Konon Sudah Jualan Sejak 1950, Ada Berbagai Macam Es dan Makanan

"Sehari 6kg bahan jadi 570 tusuk kue yupi dan selalu habis, pendapatan bersih sekitar 300rb dan belanja kebutuhan jualan kurang lebih 270rb. Saya jual harga satu tusuk 1000 ada rasa Stroberi, Coklat, Melon dan Anggur divariasikan juga dengan tambahan bubuk gula," terang Dika.

"Setiap harinya memang saya berjualan baik di depan Kampung Mertodranan ini setelah dari Alun-Alun Kidul (Selatan) setiap pagi jam dari jam 07.00-10.00. Saya sudah 2 tahun menggantikan ibu berjualan setiap harinya," tambah Dika.

Pedagang kue yupi di Kelurahan Kedung Lumbu Kampung Merto Dranan Semanggi ini bercerita tentang awal mula muncul ide jualan kue yupi.

Baca juga: Kuliner Solo: Jajanan Khas Korea Enak nan Praktis di Pasar Gede, Ada Topokki hingga Korean Chicken

"Pertama kali ibu saya (Nunuk Nuryami) jualan di sekolah-sekolah tapi jualan mainan, karena saat berjualan mainan anak-anak tidak diperbolehkan beli oleh ibunya, maka ibu saya berpikir jualan apa yang di Sekolah belum ada, kemudian ibu saya tidak tahu dapat ide darimana kemudian muncul ide kue yupi ini," kenang Dika.

Dika juga bercerita tentang keraguan ibunya saat ingin memunculkan makanan baru di Kota Surakarta khususnya.

"Mau keluar ibu ragu, nanti kalau disebut bakpao orang-orang tidak ingin membeli, lalu dari anak-anak yang beli bilang kue nya kenyal seperti permen kemudian dari hal itu muncul nama kue yupi," terangnya

Dika mengatakan bahwa ibunya sudah berjualan kue yupi sejak lama dan menyebut bahwa istilah kue yupi pertama di Solo adalah dari ibunya.

Baca juga: Kuliner Solo : Wedangan Pak Tres Jayengan, Sudah 12 Tahun Berjualan, Menu Mie Nyemek Jadi Andalan

"Sudah 20 tahun ibu saya berjualan sejak saya kelas 6 SD dan saat ini saya meneruskan jualan ibu sebagai generasi berikutnya kue yupi. Ibu saya ibaratnya adalah yang pertama kali berjualan kue yupi ini," ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa memang banyak yang berjualan kue yupi saat ini di Kota Solo, bahkan ada yang mengakui bahwa pertama kali buat.

"Seperti di Ums, Jamsaren dan sebagainya selain gerobak biru tulisan yupi bukan keluarga saya. Kalau ada yang bilang pertama kali, bisa bertemu langsung sama ibu saya. Saya juga berharap mereka tidak bilang yang pertama kali membuat karena bagaimanapun ide kue yupi awalnya dari ibu saya," jelasnya.

Dika juga bercerita bahwa keluarganya sudah sejak dulu berjualan di sekolah-sekolah di Kota Solo.

"Dulu Ibu di Mangkunegaran, Bapak di Kleco dan Pajang, Saudara saya ada yang di Semanggi dan di Palur. Saat ini ibu saya cuma berjualan saat CFD di Gladak," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved