Liga Prancis

Pelatih PSG Emosi dengan Kebiasaan Permainan Messi dan Neymar, Bikin PSG Kalah Lawan Rennes

Paris Saint-Germain harus menerima kekalahan memalukan usai ditekuk Rennes 1-0, di Roazhon Park, Senin (16/1/2023) dini hari WIB.

MEHDI TAAMALLAH / NURPHOTO / NURPHOTO VIA AFP
Paris Saint-Germain, Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe 

TRIBUNSOLO.COM - Paris Saint-Germain harus menerima kekalahan memalukan usai ditekuk Rennes 1-0, di Roazhon Park, Senin (16/1/2023) dini hari WIB.

Hasil dari kandang Rennes menjadi kekalahan kedua yang diterima PSG di pentas Ligue 1 alias Liga Perancis 2022-2023.

Baca juga: Nasib Shin Tae-yong Usai Kontraknya Habis Tahun Ini, Bos PSIS Ungkap Rencana Rekrut Si Pelatih

Sebelumnya, PSG tersungkur kala bertamu ke markas Lens pada 2 Januari 2023 silam.

Artinya, dalam dua kesempatan terakhir melakoni partai tandang di ajang Liga Perancis, PSG besutan Christophe Galtier selalu kalah.

Kekalahan melawan Rennes nampaknya tidak bisa diterima begitu saja oleh Galtier.

Galtier bahkan sampai hati mengkritik penampilan duo megabintang tim, yakni Messi dan Neymar, figur yang selama ini kerap dia lindungi.

“Kami menderita banyak masalah namun kami sangat sedikit menciptakan peluang. Kecuali pada akhir laga, ketika kami menekan dengan cara tidak beraturan,” kata Galtier dikutip dari Onze Mondial.

“Kami terfokus kepada penguasaan bola dan akhirnya menjumpai terlalu banyak pemain yang berada di antara lini (tengah dan depan), tanpa meninggalkan pemain untuk membongkar garis pertahanan lawan,” tutur Galtier menjelaskan.

Baca juga: Liverpool Masih Bapuk di Liga Inggris, Jurgen Klopp Enggan Jor-joran Beli Pemain

Penjelasan Galtier itu mengacu kepada menumpuknya pemain PSG di sektor tengah.

Alhasil, saat menyerang klub asal Paris tak punya cukup amunisi di area berbahaya Rennes.

Masuknya Kylian Mbappe pada menit ke-55 untuk menggantikan Hugo Ekitike tak banyak mengubah situasi.

Galtier, eks pelatih Saint-Etienne dan Lille, lantas mempertanyakan efektivitas Messi dan Neymar yang gemar turun menjemput bola ke tengah.

“Tentu, selalu ada rencana untuk kedua pemain ini. Namun, kami juga harus bisa beradaptasi untuk menemukan opsi lain,” tutur Galtier.

“Apakah kita harus turun ke belakang untuk menghidupkan permainan? Kami perlu memiliki lebih banyak titik tumpu di lini depan.”

“Leo dan Ney banyak turun di area yang sudah dipenuhi banyak pemain. Meski kami banyak menguasai bola, tetapi sangat sedikit situasi ofensif yang tercipta,” tutur Galtier diiringi sesal.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved