Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Perajin Lampion Asal Sukoharjo Banjir Pesanan, Omzet Capai Rp 200 Juta: Sampai Tambah Karyawan

Perajin lampion kini banyak mendapatkan berkah dari imlek. Mereka mendapatkan banyak pesanan hingga omzetnya mencapai Rp 200 Juta.

TribunSolo.com/Anang Maruf
Perajin sedang membuat lampion berbentuk kelinci, nantinya akan di pasang di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2023). 

Laporan Wartawam TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Imlek tahun 2023 ini membawa berkah bagi Prasetyo, perajin lampion asal Sukoharjo

Pria yang tinggal di Perumahan Gading Permai, Dusun I, Grogol, Sukoharjo ini kebanjiran pesanan. 

Dia sudah mendapat banyak pesanan sejak momen Natal 2022 lalu. 

"Saat itu (Natal dan Tahun Baru) saya buat 200 buah pesanan dari Pemkot Solo," kata Prasetyo, Selasa (17/1/2022). 

Karya Prasetyo memang sering menghiasi kawasan Jalan Jenderal Sudirman, termasuk saat momen Imlek ini. 

Prasetyo menuturkan, pada momen imlek ini dia bisa mendapatkan omzet kotor Rp 200 Juta. 

Sementara pesanan tidak hanya dari Kota Solo saja, namun juga ada dari luar kota seperti Blora dan Jawa Timur.

Dia menuturkan, untuk harga lampion ini tergantung dari ukuran dan kerumitan.

Baca juga: Potret Hari Pertama Grebeg Sudiro : Warga Tumplek Blek di Kawasan Pasar Gede Solo, Nikmati Lampion

Namun, untuk lampion yang standar dia jual Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per buah. 

"Kalau saat ini (imlek) posisinya saya kewalahan untuk menggarap pesanan," papar dia. 

Prasetyo mengatakan, dia sampai harus menambah karyawan menjadi 12 orang. 

"Awalnya karyawan saya hanya 6 orang," kata dia. 

Beberapa lampion yang dia buat tahun ini seperti keluarga kelinci yang dipajang di Balai Kota Solo.

Selain itu, ada juga lampion bentuk kelinci, lilin merah, dan barongsai.

22 Tahun Jadi Perajin Lampion

Prasetyo mengatakan, dirinya sampai saat ini sudah 22 tahun melakoni pekerjaan membuat lampion

Awal mula dia berkarier di dunia lampion pada tahun 2000. 

Saat itu dia hanya bermodalkan bahan besi sisa yang dia beli di barang bekas. 

Bahan baku yang dia pakai untuk membuat kerangka lampion adalah besi, kain, dan cat sebagai pewarna. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved