Berita Sragen Terbaru
Cikal Bakal Desa Karungan Sragen, Berasal dari Sentong Pendopo Tempat Persembunyian Nyi Ageng Serang
Desa Karungan di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen sempat viral di masa pandemi covid-19 kemarin.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Desa Karungan di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen sempat viral di masa pandemi covid-19 kemarin.
Karena desa yang sebagian besar berupa lahan persawahan itu, membuat inovasi dengan membuka Pasar Bahulak yang menyajikan jajanan dan suasana tempo dulu.
Setiap kali dibuka di hari tertentu, pasar tersebut langsung diserbu oleh pengunjung, yang juga banyak berasal dari luar Sragen.
Para perantau itu sengaja mampir saat pulang ke Sragen, untuk bernostalgia, sehingga perputaran uang di Pasar Bahulak pun fantastis hingga puluhan juta rupiah dalam sehari.
Nama Desa Karungan sendiri terdengar unik dibanding dengan nama desa-desa lainnya.
Penamaan Desa Karungan, ternyata memiliki sejarah yang panjang, bahkan berkaitan dengan salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia, Nyi Ageng Serang.
Karena menurut cerita tutur dan kepercayaan warga setempat, terdapat makam Nyi Ageng Serang di desa mereka.
Kepala Desa Karungan, Joko Sunarso mengatakan warga desa menyebut sosok yang dimakamkan di makam kuno itu dengan sebutan Den Ayu Serang.
"Saya mendatangi orang yang katanya membuat pagar di makam kuno itu, ternyata ada cerita yang sangat menarik, masalah Desa Karungan, diyakini orang-orang sepuh disini dulu itu makam Nyi Ageng Serang, kalau orang sini menyebutnya dengan nama Den Ayu Serang," katanya saat ditemui TribunSolo.com.
Joko menceritakan Nyi Ageng Serang datang ke suatu tempat, yang dulunya masih berupa hutan belantara, sekitar tahun 1825.
Baca juga: Perayaan HUT PDIP, DPC PDIP Klaten Lakukan Penghijauan, Tanam 300 Pohon
Baca juga: Asal-usul Makam di Tengah Rumah yang Tak Mau Dipindah, Saksi Bisu Sisa Kompleks Kauman yang Hilang
Kedatangannya ke tempat tersebut untuk mencari persembunyian dari kejaran pasukan Belanda dalam keadaan sakit.
Waktu itu, Nyi Ageng Serang hanya membawa dua orang pengawal, yang kemudian diminta untuk merekrut pengawal lain dari daerah Ngeseng, Kecamatan Gemolong.
Pengawal tersebut diminta untuk menjaga di sudut-sudut pendopo, yang menjadi tempat tinggal Nyi Ageng Serang.
Selain menjaga keamanan, pengawal tersebut juga diminta untuk membuka lahan, yang awalnya hutan menjadi sawah.
Pria Ini Nekat Curi Sepeda Motor Milik Pacar Sendiri di Sragen, Modus Duplikat Kunci, Ketahuan CCTV |
![]() |
---|
Cerita Warga Gondang Sragen Diduga Keracunan Setelah Makan Rendang di Hajatan : Dagingnya Alot |
![]() |
---|
Ban Selip saat Hujan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Pajero Terjun Bebas ke Selokan, 3 Orang Terluka |
![]() |
---|
Senyum Penjual Jajanan Kiloan di Sragen : Jelang Lebaran Dibanjiri Pembeli, Omzet Naik 100 Persen |
![]() |
---|
Siap-siap, Harga Sayuran di Sragen Akan Naik Seminggu Jelang Lebaran: Cabai Bisa Sentuh Rp50 Ribu/Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.