Berita Solo Terbaru
Harga Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo: Telan Rp12 Triliun, Butuh Lahan Setara 326 Lapangan Bola
Luas lahan yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan terbagi di tiga wilayah kabupaten.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan diperkirakan membutuhkan luas lahan yang tak sedikit.
Itu didasarkan pada Studi Kelayakan dan Desain Awal Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo yang dibuat Kementerian PUPR Desember 2022.
Menurut data studi tersebut, proyek pembangunan jalan tol lingkar tersebut diperkirakan membutuhkan luas lahan 2.333.658,56 meter persegi atau 233,37 Hektare.
Bila luas satu lapangan sepakbola standar FIFA berukuran 7140 meter persegi, maka kebutuhan lahan untuk proyek besar di Solo ini setara 326 lapangan bola.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan terbagi di tiga wilayah kabupaten.
Tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Klaten.
Adapun kecamatan-kecamatan yang berpotensi terkena imbas proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan, diantaranya Jaten, Tasikmadu, dan Kebakkramat.
Baca juga: Carut Marut Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo, Ternyata Awalnya Direncanakan Non-Tol
Lalu Kecamatan Mojolaban, Baki, Polokarto, Sukoharjo, Gatak, Wonosari, Delanggu, dan Polanharjo.
Dengan luasan kebutuhan lahan tersebut, dibutuhkan jumlah biaya pengadaan lahan pun diperkirakan mencapai Rp 3,14 triliun.
Itu belum termasuk biaya konstruksinya yang diprediksi mencapai Rp 7,395 triliun.
Artinya membutuhkan setidaknya Rp 10,60 triliun.
Sementara untuk estimasi biaya investasi jalan tol lingkar timur-selatan mencapai Rp12,525 triliun.
Kepala DPUPR Kota Solo, Nur Basuki menyampaikan timeline proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan akan dimulai 2025.
Sampai saat ini, Kementerian PUPR masih melakukan studi kelayakan dan belum mencapai kata final.
Baca juga: Alasan Gibran Dukung Tol Lingkar Timur-Selatan : Kajian Tahun 2031 Lalu Lintas Solo Bakal Stag
Masih harus ada komunikasi dengan kepala-kepala daerah yang akan terkena imbas pembangunan.
Komunikasi tersebut akan dilakukan Kementerian PUPR karena itu sudah menyangkut wilayah-wilayah di luar Kota Solo.
"Harus koordinasi dengan wilayah-wilayah sekitar, itu harus sepakat dulu, kalau tidak tidak bakalan jadi," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (1/2/2023).
Kehadiran jalan tol lingkar timur-selatan saat ini dibutuhkan Kota Solo setelah menilik kondisi lalu lintas yang terjadi saat ini.
Salah satunya yang berada di kawasan timur, diantaranya ruas Jalan Kapten Mulyadi.
"Sisi timur betul-betul sudah parah, (misalnya) Jalan Kapten Mulyadi, (kawasan) Mojo, (daerah) Gading," ucap dia.
"Lima tahun ke depan akan semakin macet," tambahnya.
Meski demikian, akademisi mengkritik rencana pembangunan jalan tol ini.
Pengamat transportasi dari UNS, Syafii, menyebut, bila dilihat dari dananya yang besar, jalan ini akan punya efek minim untuk memecah kemacetan Kota Solo.
Ia mengingatkan, pengguna terbesar jalan tol adalah kendaraan pengangkut barang yang bergerak dari luar kota ke luar kota, bukan ke Solo.
Ia juga mengingatkan, Solo sudah punya jalan tol Solo-Ngawi, yang ternyata tak terlalu ramai peminat. (*)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.