Berita Solo Terbaru
Alasan Melejitnya Tagihan PBB Warga Solo: Gibran Akui Demi Kejar Target PAD, Tapi Janji Beri Diskon
Gibran mengaku salah satu alasan menaikkan PBB untuk mengejar target PAD. PAD Kota Solo tahun 2023 ditargetkan Rp740.143.061.392
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Klien saya telah melakukan transaksi jual beli PPJB dilakukan di tahun 2022 dengan nilai NJOP Rp1,6 miliar. Tagihan PBB 2023 NJOP-nya menjadi Rp6 miliar sehingga beban pajak pembeli menjadi berlipat lipat lebih besar," kata Yocke, kepada TribunSolo.com, Jumat (3/2/2023).
Penghitungan PBB dihitung dari berbagai variabel, salah satunya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Baca juga: Warga Solo Kaget, PBB Naik Gila-gilaan : Ada yang Naik 400 Persen, Dari Rp450 Ribu Jadi Rp2 Juta
Begitu juga dengan warga Panularan, Laweyan, Solo, Bernadette Sri Utami.
"Kenapa tagihan PBB untuk tahun 2023 ini naiknya luar biasa. Saya yang semula Rp 900 ribuan, sekarang 3 juta lebih," ungkapnya.
Menurutnya, hal ini sangat memberatkan.
"Kami sebenarnya maklum akan kenaikan-kenaikan tarif, tapi nyuwun tulung, naiknya jangan ugal-ugalan," tuturnya.
Warga Merpati 2 no. 4 Cinderejo Kidul Gilingan, Agustinus Adi Sri Tjahjono juga mengeluhkan hal serupa.
Menurutnya kenaikan PBB kali ini membabi buta.
"Mengeluhkan terkait PBB yg melonjak membabi buta (ugal-ugalan) dari tahun 2022 Rp728.605. Sedang untuk tahun 2023 menjadi Rp 2.223.364," tanyanya.
Ia juga mengaku tidak ada sosialisasi terkait hal ini.
"Jangan mentang-mentang tanah NJOP-nya tidak pernah naik lalu di hajar di tahun 2023. Hitungan nya juga tidak disosialisasikan dan tidak ada pemberitahuan lebih dulu," ungkapnya.
Baca juga: Fraksi PDIP Sentil Gibran Gegara PBB Kota Solo Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat : Minta Direvisi
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.