Apa Kabar Minyak Subsidi dari Pemerintah? Kini di Solo Harganya Nyaris Mirip Minyak di Minimarket

TRIBUNSOLO.COM, SOLO RAYA - Masih ingat hadirnya Minyakita di tengah langkanya minyak?

Minyak yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak, ternyata kini awal Februari 2023 barangnya sudah langka.

Karena langka, harganya pun naik, tak lagi sesuai HET.

Minyak subsidi itu sejatinya punya HET alias harga eceran tertinggi Rp 14.000.

Tapi dari penelusuran TribunSolo.com, di sejumlah pasar Solo dan sekitarnya, minyak itu dijual lebih mahal.

Pedagang di Pasar Legi, Warsi (50) mengungkapkan harga Minyakita Rp 16.500.

"Minyakita sekarang sudah langka. Itu juale Rp 16,5 per liter. Dari tempate sudah Rp 16 per liter," jelasnya kepada TribunSolo.com.

Pedagang lain Retno (72) mengungkap yamg masih bisa didapat hanya kemasan refill.

"Adanya refill. Yang botolan udah enggak keluar. Harganya 16 ribu, belinya udah Rp 15 ribu. Ada barangnya cuma mahal harganya," tuturnya.

Asal tahu saja, harga minyak subsidi itu nyaris mirip dengan minyak bermerk di supermarket alias minyak nonsubsidi.

Di minimarket, harga minyak Sania misalnya, Rp 18.500 per liter.

Bahkan, di luar Solo, seperti Sragen dan Boyolali, harga Minyakita malah lebih mahal lagi.

Pedagang di Pasar Bunder Sragen, Warti menyebut harganya mulai naik sejak tahun baru 2023 lalu. 

"Harga jual per liter sekitar Rp 18.000, naik sudah sejak mendekati tahun baru kemarin," kata Warti.

Sementara pemilik kios sembako grosir di Pasar Ngemplak Boyolali, Ayu (24) mengaku sudah sejak tiga bulan ini stok minyak goreng menipis.