Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Sadisnya Wowon Pembunuh Berantai Tewaskan 9 Orang, Ingin Terus Bunuh TKW Jika Belum Ditangkap Polisi

Wowon Erawan mengungkap tak akan berhenti menghabisi nyawa Tenaga Kerja Wanita yang telah menjadi korban penipuannya.

Kolase TribunNews
Wowon Erawan alias Aki juga mengotaki pembunuhan berantai yang tewaskan 9 orang. 

TRIBUNSOLO.COM - Tersangka kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan mengungkap tak akan berhenti menghabisi nyawa Tenaga Kerja Wanita yang telah menjadi korban penipuannya.

Sebelumnya diketahui pembunuhan berantai ini telah menewaskan 9 orang. 

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Mobil Dinas Jambi, Ungkap Hasil Tes Urin Pengemudi dan Si Wanita

Wowon ditangkap polisi setelah muncul kasus keracunan yang menewaskan 3 orang di Bantar Gebang, Bekasi.

Usai kejadian tersebut menjadi pembuka kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon. Dede Solehudin dan Solihin alias Duloh dimana hingga sekarang sudah 9 orang menjadi korban kebengisan dia dan kawan-kawan.

Wowon mengaku tidak akan tobat jika kasusnya tidak diungkap jajaran Poda Metro Jaya.

Hal ini dikatakan Wowon saat diwawancarai di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Kamis (2/2/2023).

"Belum ada (rencana tobat). Iya kalau enggak terungkap belum ada," kata Wowon.

Wowon mengaku dirinya berencana membunuh semua tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan jika mereka menagih janji.

"Iya (rencananya dibunuh semua). Dibunuh kalau nagih janji, kalau enggak nagih ya enggak. Sejauh ini cuma segitu (sembilan orang dibunuh)," ucapnya.

Salah satu TKW yang selamat dari pembunuhan setelah Wowon ditangkap polisi adalah Hana dan Taslem.

Hana bahkan sudah ditentukan tanggal eksekusinya.

Dua korban penipuan tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki cs yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW), Hanna dan Aslem menangis mencari dua sahabatnya yang juga korban yang hingga kini belum ditemukan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Dua korban penipuan tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki cs yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW), Hanna dan Aslem menangis mencari dua sahabatnya yang juga korban yang hingga kini belum ditemukan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023). (abdi ryanda shakti/tribunnews)

Beruntung dia lolos karena di hari yang dijanjikan, dia tak bisa datang ke rumah Dede Solehudin karena hujan deras.

Setelah kasusnya dibongkar polisi, Wowon kini mengaku menyesal dan ingin bertobat.

Dia juga akan menerima hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya.

"Ya saya minta maaf ke keluarga sudah menjalankan mengorbankan anak anaknya yang juga belum jadi korban saya minta maaf yang sedalam-dalamnya, udah kekhilafan saya mau diapain juga saya siap," katanya.

Baca juga: Chuck Putranto Sebut Dijanjikan Oleh Pimpinan Polri Tidak Akan Dipidana saat Sampaikan Isi CCTV

Wowon mengaku sebelum menjadi penipu, dirinya bekerja sebagai seorang pedagang ikan pindang.

"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," kata Wowon.

Tak puas dengan penghasilan sebagai pedagang pindang, Wowon lantas memiliki ide dengan cara menipu.

Dia menggunakan iming-iming mempunyai ilmu supranatural dan bisa menggandakan kekayaan saat menjaring para korbannya.

Aksi penipuan yang semua korbannya adalah tenaga kerja wanita (TKW) itu dilakukan Wowon bersama dua tersangka lain yakni Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin dimulai 2016.

Wowon melakukan penipuan dengan cara yang tak biasa.

Dia berperan menjadi sosok Aki Banyu yang dianggap oleh tersangka lain dan para korban sebagai sosok sakral dan sakti.

"(Sosok Aki Banyu) Buat nipu aja," ujar Wowon.

Baca juga: Beredar Isu Kecelakaan Mobil Dinas Berisi Cewek Tanpa Busana Kabur Usai Digrebek, Begini Kata Polisi

Cara kerjanya juga tak biasa.

Wowon mengubah suaranya ketika berkomunikasi dengan para tersangka dan korban penipuan melalui sambungan telepon.

Sosok Aki Banyu ini tidak pernah memunculkan dirinya.

Wowon selalu berdalih para tersangka maupun korban akan bertemu sosok sakral itu ketika sudah sukses.

"Waktu dulu aku suka magelaran wayang golek, cuma sedikit bisa mengubah suara," tuturnya.

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved