Liga Prancis

Setelah Manchester City, Kini Giliran PSG Ketar-ketir karena Ancaman FFP, Kylian Mbappe Bisa Dilego

Pasalnya, PSG harus mengurangi beban gaji yang ada saat ini demi terhindar dari pelanggaran FFP.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / AFP
Penampilan Kylian Mbappe dalam laga Liga Perancis PSG vs Lorient di Parc des Princes, Minggu (3/4/2022). (Arthur Nicholas Orchard / Hans Lucas / Hans Lucas/ AFP). 

TRIBUNSOLO.COM - Kini giliran klub jawara Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) yang dibikin pusing terkait Financial Fair Play.

Pasalnya, PSG harus mengurangi beban gaji yang ada saat ini demi terhindar dari pelanggaran FFP.

PSG musim ini menanggung gaji para pemain dengan total 728 juta Euro.

Baca juga: Liverpool dan Manchester United Dapat Rejeki Nomplok Jika Manchester City Kena Sanksi

Klub bahkan harus mengekuarkan gaji lebih banyak dua kali lipat setelah Lionel Messi datang ke Parc des Princes.

Pemain depan PSG, Neymar (tengah) mengoper bola ke arah Kylian Mbappe selama pertandingan sepak bola Liga Prancis melawan tuan rumah Marseille di Stadion Parc des Princes. PSG terancam sanksi FFP apabila mereka tak mengurangi beban gaji tim yang terhitung cukup besar.
Pemain depan PSG, Neymar (tengah) mengoper bola ke arah Kylian Mbappe selama pertandingan sepak bola Liga Prancis melawan tuan rumah Marseille di Stadion Parc des Princes. PSG terancam sanksi FFP apabila mereka tak mengurangi beban gaji tim yang terhitung cukup besar. (FRANCK FIFE / AFP)

Berdasarkan laporan L'Equipe, PSG mengalami defisit neraca keuangan yang cukup besar.

Hal itu membuat mereka harus mengurangi beban gaji agar terhindar dari sanksi FFP.

Alokasi gaji terbesar di PSG mengarah pada tiga bintang utama tim.

Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe menyedot jumlah pengeluaran tim dalam hal gaji dengan cukup besar.

Baca juga: Chelsea Disebut Sengaja Gagalkan Transfer Hakim Ziyech ke PSG

Les Parisiens mesti mencari cara agar beban tersebut tak terus-terusan menumpuk.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mereka menjual salah satu pemain bintang pada musim panas.

Satu nama pemain bintang yang bisa dijual adalah Kylian Mbappe.

Kylian Mbappe yang masih muda bisa menarik minat banyak klub untuk meminangnya.

Berbeda dari Neymar dan Lionel Messi yang hanya menarik minat dari klub-klub tertentu.

Baca juga: Berniat Ingin Hengkang dari Manchester City, Bernando Silva Kini Diburu PSG dan Barcelona

Namun, PSG juga dituntut melakukan hal selain menjual pemain bintangnya.

Mereka juga harus melakukan penghematan di bursa transfer mendatang.

PSG mesti menghindari mengeluarkan 90 persen dari total pendapatan klub untuk belanja pemain.

Andai hal tersebut dilanggar, mereka harus bersiap menghadapi sanksi FFP.

UEFA sebenarnya sudah pernah menghukum PSG terkait masalah keuangan.

Baca juga: Hakim Ziyech Tak Jadi Dipimjamkan ke PSG, Ruud Gullit Sebut Chelsea Sengaja Gagalkan Transfer

Pada Agustus 2020 lalu, PSG mendapat denda 65 juta Euro dari UEFA terkait pelanggaran FFP.

Di mana 10 juta Euro di antaranya dibayar di muka, dengan sisa 55 juta Euro baru dibayar apabila klub melanggar lagi peraturan tersebut.

Les Parisiens sejatinya sudah berusaha mengurangi beban gaji yang ditanggung klub.

Mereka melepas beberapa pemain pada bursa transfer musim panas lalu untuk meringankan neraca keuangan.

Namun hal tersebut belum cukup dan mereka harus melakukannya lagi demi menghindari hukuman yang lebih berat.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved