Berita Boyolali Terbaru
Cara Bulog Solo Atasi Harga Beras Tinggi : Keluarkan Beras Medium, Harga Rp 9.450 per Kilo
Harga beras di pasaran bisa dibilang cukup tinggi. Untuk beras medium, harganya sudah diatas Harga Eceran tertinggi (HET).
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO. COM, BOYOLALI - Harga beras di pasaran bisa dibilang cukup tinggi.
Untuk beras medium, harganya sudah diatas Harga Eceran tertinggi (HET).
Menurut Pemimpin Bulog Cabang Surakarta, Andy Nugroho, tingginya harga beras di pasaran saat ini karena belum masa panen raya.
Sehingga antara supply dan demand belum berimbang.
Nanti jika sudah panen raya dan suplay beras di pasaran sudah banyak, maka harga otomatis akan terkoreksi turun.
Baca juga: Pengusaha Beras Minta Bulog Keluarkan Stok di Gudang, Agar Harga di Pasaran Terkontrol
Baca juga: Harga Beras dan Minyak Goreng Curah Merangkak Naik, Disdag Kota Solo Antisipasi Lewat Operasi Pasar
Untuk mengatasi tingginya harga beras saat ini, Andy menyatakan sebenarnya sudah dilakukan oleh Bulog melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
SPHP dilakukan melalui kios-kios sembako jaringan Bulog yang ada di wilayah Solo Raya, termasuk Boyolali.
Beras yang dijual yaitu kelas medium dengan harga maksimal Rp 9.450.
"Harga jual di kios maksimal sesuai HET (harga eceran tertinggi) Pemerintah, Rp 9.450," imbuh dia.
Melalui SPHP di kios-kios jaringan Bulog dan operasi pasar, diharapkan bisa mengendalikan harga beras agar tidak terus baik.
"Paling tidak bisa menekan supaya harga ini tidak makin naik," tegas Andy.
Hanya saja hal itu masih kurang. Sehingga perlu dilakukan operasi pasar.
Sementara itu Kepala DKP Boyolali, Joko Suhartono, belum memastikan kapan pelaksanaan operasi pasar beras di Boyolali.
"Kita akan cek kios-kios jaringan Bulog yang di Boyolali ini. Minggu depan kita siapkan juga untuk pasar murah ini. Ini baru kita komunikasikan dengan teman-teman binaan kita, telor, cabe," ucap dia.
"Jadi nanti pasar murah tidak hanya jual beras saja, tetapi juga ada minyak, gula, telor, cabe,".
"Jadi harapan kita semua bisa hadir di tengah masyarakat menyediakan pangan dengan harga maksimal sama dengan yang di pasar. Tidak boleh lebih," tandasnya. (*)
Kasus DBD di Boyolali Tembus 188 Kasus per Maret 2024, Kecamatan Karanggede Paling Banyak |
![]() |
---|
Hati-hati, Berkendara di Jalan Solo-Semarang Lebih dari 80 KM per Jam, Bakal Kena Jepret Kamera ETLE |
![]() |
---|
Warga Winong Boyolali Diteror Bau Busuk, Biang Keroknya dari Kolam Limbah Ternak |
![]() |
---|
Pekerjaan Tol Solo-Jogja Masih Dikebut, Jalan Fungsional Saat Mudik Lebaran Bakal Lebih Panjang? |
![]() |
---|
Gadis Asal Solo Diterima Kuliah di 10 Universitas Luar Negeri, Persiapannya Hanya Dilakukan Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.